Showing posts with label Tokoh Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Tokoh Indonesia. Show all posts

Indonesia Juara di Turnamen Catur Junior Chelyabinsk, Rusia

Pecatur junior Indonesia menorehkan prestasi yang mengagumkan dengan meraih juara di 2nd Chelyabinsk Region Governor’s Chess Cup Youth Team Tournament Cup of Russia di Satka, Chelyabinsk-Rusia yang berlangsung pada 16-22 Agustus 2011 dan diikuti 190 peserta dari lima negara, yaitu Rusia, Kazakhstan, Krygystan, Belarus, dan Indonesia.

Sebanyak delapan pecatur junior Indonesia yang berusia di bawah 16 tahun dikirim oleh PB Percasi untuk mengikuti catur tersebut. Mereka yang ikut bertanding adalah dua atlet Pelatnas SEA Games 2011, yakni MIW Chelsie Monica Sihite (16 tahun), dan MFW Medina Warda Aulia (15 tahun) dan ditambah enam juara junior Indonesia, yaitu Sean Winshand Cuhendi (14 tahun), Azarya Jodi Setyaki (13 tahun), Vania Vindy Chandra (11 tahun), Nyimas Sonya Nafa (12 tahun), Dita Karenza (11 tahun), dan Ivan Maximillia Pasaribu (10 tahun).
Chelsie Monica Sihite bersama juara catur lainnya.

Dalam kejuaraan tersebut, MIW Chelsie Monica Sihite berhasil menjuarai kelompok putrid dengan raihan 5,5 angka. Sementara, pecatur putri Indonesia lainnya, MFW Medina Warda Aulia harus puas menduduki peringkat ketiga dengan raihan hasil 5 setelah bermain remis dengan Maria Nevioselaya dari Belarus yang menempati peringkat kedua.

Pecatur Belarus ini juga membukukan 5,5 angka sama dengan Chelsie, tetapi kalah dalam nilai tie-break yang menggunakan sistem Solkoff di mana Chelsie membubukan Solkoff 43, sedang Nevioselaya 39,5.

Pecatur junior Indonesia lainnya juga mencetak prestasi adalah Ivan Maximillia Pasaribu yang turun di turnamen kelompok B. Ivan keluar sebagai juara di kelompok umur 12 tahun dengan membukukan 6,5 angka.

Secara beregu tim Indonesia 1 yang terdiri dari Chelsie Monica Sihite (5,5 poin), Medina Warda Aulia (5 poin), Sean Winshand Cuhendi (6 poin), dan Azarya Jodi Setyaki (4,5 poin) berada di peringkat keenam dengan total 21 anak. Juaranya direbut tim Chelyabinsk dengan 24 angka.

Di kelompok putra, Sean Winshand berada di peringkat tujuh dengan 6 angka. Poin yang dikumpulkan Sean sebetulnya sama dengan peringkat empat tetapi nilai tie-break menempatkannya di posisi ketujuh. Juara kelompok putra adalah Albert Baigidin dari Rusia dengan 7 angka.

Selain atlet junior tersebut, juga ikut mendampingi dua atlet catur Pelatnas SA Games MFW Dewi AA Citra dan GM Susanto Megaranto yang tengah berlatih bersama pelatih asing GM Rusian Scherbakov yang berasa dari Chelyabinsk.

Susanto akan mengikuti Piala Dunia Catur yang akan berlangsung di Khanty-Mansiysk, Rusia, mulai 26 Agustus 2011. Tiket ke Piala Dunia Catur ini diperoleh Susanto setelah menjuarai babak kualifikasi Piala Dunia Zona 3.3 Asia di Tagaytay, Filipina, pada mei 2011.

Keikutsertaan tim Indonesia dalam kejuaraan catur di Rusia ini untuk mempersiapkan diri dalam kejuaraan catur di pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara (SEA Games) 2011 yang akan berlangsung di Indonesia.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Hamid Awaludin menyampaikan penghargaan yang tinggi atas prestasi dan semangat pecatur-pecatur mas depan Indonesia.

“Rusia merupakan salah satu negara terkenal dan maju dalam olahraga catur. Oleh karena itu, tepat sekali jika Indonesia mengirimkan pecatur-[ecatur muda atau juniornya untuk menimba ilmu catur di Rusia baik berlatih atau mengikuti kejuaraan-kejuaraan,” ujar Duta Besar Hamid Awaludin.

Dikronik dari IndonesiaProud

Menguak Sisi Lain Bunga Kamboja

Bunga Kamboja ternyata tak hanya bunga yang berada di kuburan dan berkesan horor. Bunga ini, di tangan tiga mahasiswa kreatif Universitas Negeri Surakarta (UNS), dibuat sebagai pengusir nyamuk mujarab berbentuk lilin. Aromanya tak sengak, tapi menyegarkan tubuh. User yang akan menggunakan lilin ini dijamin tak hanya menikmati asap lilin antinyamuk tetapi juga dapat menikmati aroma therapy guna merelaksi diri.

Kini, lilin antinyamuk itu yang pada awalnya merupakan karya ilmiah yang diikutsertakan dalam acara Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) di Makassar tahun 2011 itu siap dipatenkan dengan merek dagangnya bernama: PHYKA (Aroma Theraphy Kamboja).

Karya ini merupakan karya anak bangsa yang patut diapresiasi dan diacungi jempol.

Dwi dan dosen pembimbingnya, Wirawan Ciptonugroho, MSc.
Adalah Dwi Hantoko, Dewi Wahyuningtyas, dan Lilis Kristiani, para kreator dan inovator yang mentransformasi bunga kamboja menjadi obat nyamuk berbentuk lilin. Ketika mencari ide tentang karya ilmiah yang hendak dilombakan, mereka terpikir bunga kamboja. Dan menelitinya selama tiga bulan sebelum berhasil menemukan formulanya.

Kenapa bunga kamboja?

“…Bunga kamboja sangat berlimpah di sekitar Solo. Bunga ini tumbuh subur di areal pemakaman ataupun di taman-taman umum,” tukas Dwi Hantoko menjelaskan alasan mereka memilih bunga kamboja.

Dalam proses meneliti bunga kamboja, ketiganya didampingi oleh dosen pembimbing, Wirawan Ciptonugroho, MSc. Di mana, Wirawan mengatakan bahwa pemilihan bunga kamboja, selain disebutkan di atas, juga didorong niat mengubah citra bunga kamboja yang identik dengan kuburan dan kesan horor.

“…Setelah diteliti, ternyata bunga itu mengandung graniol pengusir nyamuk, sekaligus sitronelol dan ilanol yang merupakan unsur antistres dari aroma theraphy yang dihasilkan saat dibakar,” tambah Dwi.

Sebetulnya kandungan serupa juga dimiliki oleh bunga lavender, serai, dan bunga zodiac (bunga hias). Hanya saja, agak sulit mendapatkan bunga lavender karena habitatnya berada di dataran tinggi. Sementara, serai lebih dikenal sebagai bumbu dapur. Dan bunga zodia dikenal sebagai bunga hias.

Lilin antinyamuk itu dibuat dari ekstrak bunga kamboja putih (Plumeira Alba) – salah satu jenis bunga kamboja yang acap ditemui di pekuburan – dicampuri parafin. Tidak seperti obat antinyamuk bakar yang menyesakkan ketika asapnya terhirup oleh user, maka PHYKA (Aroma Theraphy Kamboja) tidak demikian. Menurut Dwi, lilin antinyamuk buatannya tak bakal membuat user sesak napas. Tahan lama ketika dibakar (8-10 jam) menjadikan keunggulan dibanding obat antinyamuk biasa.

Dijadikan sebagai Ladang Bisnis
Walaupun awalnya, PHYKA (Aroma Theraphy Kamboja) dibuat untuk kepentingan ilmiah. Tapi, karena dibentuk kecil dan indah, maka bisa dijadikan sebagai souvenir pernikahan atau hadiah lainnya.

“…Mudah-mudahan bisa berkembang. Kami juga sudah siap mematenkan produk ini,” pungkas Dwi. [Lilih Prilian Ari Pranowo]

Lilih Prilian Ari Pranowo | Owner Catatan Lilih & Admin Indonesia Revive 

Siswa SMA Ciptakan Plastik dari Kentang

KOMPAS.com — Pernahkah Anda berpikir bahwa kentang bisa dibuat menjadi plastik? Tentu banyak orang berpikiran, mustahil itu terjadi. Namun, bagi enam siswa SMAN 48 Jakarta, hal itu tidak mustahil. Melalui berbagai penelitian dan uji coba laboratorium, akhirnya mereka mampu menciptakan plastik dengan bahan dasar kentang.

Robot Magelang Wakili Indonesia ke Turki

MAGELANG, KOMPAS.com — Prestasi membanggakan berhasil diraih pelajar Indonesia di tingkat internasional. Tim robotik tingkat SMP asal Kota Magelang, Jawa Tengah, akan mewakili Indonesia ke kontes robot di Istanbul, Turki, pada Juli 2011.

Mereka adalah Wahyu Aryono Nugroho dan Odiaz Bumma, siswa SMP Negeri I Magelang. Dalam kompetisi tersebut, tim SMP Negeri 1 juga meraih juara I di nomor Rule of Robocup Rescue A Primary (usia < 14 tahun) atas nama Immanuel Andrew S dan Liwiriyon Sudarso.

Sebelumnya, tim robotik ini berhasil memenangi kompetisi Robot Imagine Ristek 2011 di PP Iptek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada 18-22 Mei.

Wakil Kepala SMP Negeri 1 Kota Magelang Tohirin mengatakan, kontes robot dilaksanakan dalam rangka Hakteknas Ke-16 yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan PP Iptek, klub robotik G-Com teknologi, Robotic Organizing Committee Indonesia (ROCI), dan Surya Institute.

"Lomba tersebut untuk memacu pengembangan potensi, bakat, dan minat siswa dalam mempelajari teknologi robotika. Pemenang pertama kontes robot tersebut akan menerima piala dan penghargaan yang akan diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 10 Agustus 2011 di PP Iptek Serpong," papar Tohirin, Kamis (26/5/2011).

Menurut dia, keberhasilan para siswanya meraih prestasi nasional di bidang teknologi robotik tersebut tidak lepas dari peranan para guru pembimbing. Apalagi di SMPN I Magelang juga diadakan ekstrakurikuler robot dan diminati banyak siswa. "Ini memang ekstrakurikuler baru dan banyak peminatnya," kata Tohirin.

Sebelum kompetisi robot digelar, lanjutnya, diadakan seminar umum bertajuk "Memperkenalkan Iptek yang Asyik, Mudah, dan Menyenangkan" dengan pembicara pakar robotika Dr Riza Muhida dan Dr Wahidin Wahab, dosen Universitas Indonesia dan peneliti yang telah berkecimpung di dunia robotika.

Dalam kompetisi tersebut, Robotik Sains Club Magelang berpartisipasi mengikuti kegiatan kontes robot antara lain 3 tim tingkat SD Rule of Imagine, 1 tim tingkat SMP dan Rule of Robocup, 1 tim Rescue A Primary (usia < 14 tahun), 2 tim Rescue A Secondary (usia 14-19 tahun), dan 3 tim Rescue B (kategori umum).

Para juri terdiri dari Paulus Ari Yuono (Robotik Sains Club Magelang), Chanam Muklison ( BSW Jakarta), Muliadi Ang (Universitas Maranata Bandung) Tjio Hok Hoo (Robotik Surabaya), dan Laurenz Wohlfarth (Fischertechnik Jerman).

Sumber:
Forum.Kompas.com

Limbah Kulit Ikan Jadi Bahan Fashion

Limbah kulit ikan belum dimanfaatkan optimal, dan dibiarkan begitu saja menjadi sampah, padahal limbah ini memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dalam industri kulit. Melalui riset selama setahun, limbah ikan dari industri fillet Tanjung Benoa, Bali ini diolah menjadi bahan bernilai ekonomis tinggi. Inilah yang memenangkan medali emas dalam Pimnas XXIV 2011 di Makassar.

Ketiga mahasiswa Putu Ary Dharmayanti, Aris Rudianto keduanya dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Luqman Hakim dari Fakultas Biologi UGM. Karya atau produk ketiga mahasiswa ini, 'Komersialisasi Usaha Penyamakan Kulit Ikan dari Limbah Kulit Industri Fillet Ikan sebagai Bahan Baku Industri Barang Jadi Kulit dengan Metode Penyamakan Nabati Kombinasi Sintesis'.

"Limbah kulit ikan ini berasal dari 23 sentra industri fillet ikan di Tanjung Benoa, Bali, sangat melimpah dan belum dimanfaatkan maksimal," tukas Putu Ary menjelaskan. Menurutnya, kulit ikan bisa digunakan sebagai bahan baku alternatif berbagai produk. Penggunaan kulit ikan sebagai bahan baku produk kulit juga ditujukan untuk mengurangi perburuan satwa liar yang masuk dalam konservasi, untuk digunakan sebagai bahan baku industri kulit. Usaha penyamakan kulit ikan diberi label Skinny Fish "Gold Leather Innovation".

"Skinny memanfaatkan tiga jenis limbah kulit ikan, yaitu kulit ikan kakap, tuna, dan mahi-mahi. Kulit kakap memiliki permukaan kulit (nerf) dari bekas sisik berbentuk bulat dengan ukuran sedang yang sangat eksotik, begitu pula dua jenis kulit ikan lainnya," katanya.

Selain itu juga memiliki serat yang bagus hampir menyerupai kulit ular.  Aris Rudianto dkk. memproses kulit ikan tersebut sehingga menghasilkan kulit ikan dengan serat kulit yang kuat dengan tingkat kelemasan tinggi.

(KR, 12 Agustus 2011)

Listrik Padam? Tak Masalah bagi UMKM

Indonesia Revive! melansir kabar dari Yogyakarta - Pemadaman listrik bergilir membuat masyarakat tidak nyaman, apalagi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun, meski rugi, mereka tak tahu ke mana harus mengadu.

Berawal dari melihat usaha temannya yang sering kerepotan ketika pemadaman listrik berilir, menginspirasi lima mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk melakukan penelitian mengenai pemanfaatan tenaga surya. Kelima mahasiswa tersebut antara lain: Ilham Lutfil Anam, Adi Wayhyudianto, Afief Amrullah, M. Sholeh Masnawa, dan Fikri Ali Nawawi membuat penelitian mengentai "implementasi Solarcell Home System sebagai Energi Sekunder dan cadangan untuk meningkatkan Proses Produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)".

"Adanya pemadaman bergilir tersebut membuat sejumlah UMKM merugi karena menurunnya produktivitas kerja mereka. Dan kami terpanggil untuk membantu," papar Ilham mewakili teman-temannya ketika dikonfirmasi oleh KR. Alat yang dibuat tersebut kini bahkan diterapkan di sebuah UMKM di Jawa Tengah.

Ilham dan keempat temannya mencoba untuk membuat energi alternatif dengan memanfaatkan energi sinar matahari. "Kami kemudian membuat Solarcell Charge Home System (SHS) atau Sistem Listrik Surya Skala Kecil. Kami mengkolaborasikan atau kinerja listrik daari PLN dengan listrik dari SHS, maka ketika mengalami pemadaman UMKM tetap dapat bekerja," paparnya.

Cara kerja SHS dimulai dengan pemasangan alat, di mana sinar matahari akan ditangkap panel surya. Energi sinar tersebut melalui Solar Charge Regulator (SCR) disimpan baterai. Ketika listrik PLN mati, secara otomatis Automatic Transfer Switch (ATS) atau saklarnya nyala.

"Sehingga listrik yang berasal dari baterai kemudian melalui SCR akan mengalir ke inverter yang berfungsi mengubah tegangan DC menjadi AC dialirkan untuk menggantikan energi listrik PLN. Perpindahan tersebut tidak membutuhkan waktu lama. Seperti halnya ketika menggunakan generator set (genset) yang masih memerlukan waktu untuk menyalakan listrik," kata Ilham. Dan yang menguntungkan, lanjut mahasiswa lainnya, Fikri Ali Nawawi potensi radiasi matahari di Indonesia cukup tinggi dan merata sehingga memudahkan dalam pemanfaatannya.

(KR, 8 Agustus 2011)

Perangkat Penangkap Wifi Temuan Anak SMA Semarang

TRIBUNNEWS.COM - Ajang Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke-10 yang digelar di SMAN 3 Jombang memunculkan sejumlah penemuan menarik. Di antaranya, antena penangkap sinyal wifi dari corong minyak tanah. Wifi digunakan untuk jaringan internet lokal tanpa kabel.

Mahasiswa UGM Buat Aplikasi “Jagoan Lalu Lintas”A

Yogyakarta - Kabar datang lagi dari lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan aplikasi program permainan komputer bernama “Jagoan Lalu Lintas” untuk memberikan pendidikan tertib lalu lintas kepada siswa sekolah dasar (SD).

“Program yang dikemas dalam bentuk permainan virtual komputer itu akan memberikan edukasi tentang tata tertib lalu lintas bagi anak-anak sekolah dasar,” kata salah seorang mahasiswa pencipta program “Jagoan Lalu Lintas”, Firdaus Ismail Sholeh, di Yogyakarta.

Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Ukur Braille

Yogyakarta - Kabar datang dari lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menciptakan alat ukur braille untuk praktik fisika bagi siswa tunanetra.

“Alat ukur braille itu antara lain mistar atau pengukur panjang, gelas ukur untuk mengukur volume benda, dan neraca pegas untuk mengukur massa atau gaya benda,” kata salah seorang mahasiswa pencipta alat itu, Delthawati Isti di Yogyakarta, Minggu (12/6/2011).

Mahasiswa Indonesia Diharapkan Jadi Pencipta Teknologi

DEPOK- Kemajuan Information Communication and Technology (ICT) saat ini sudah berkembang semakin pesat. Salah satunya aplikasi android yang sudah banyak diterapkan di berbagai gadget. 
Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Djamhari Sirat mengatakan, salah satu bisnis teknologi yang saat ini mulai bisa dilirik oleh para generasi muda khususnya mahasiswa Indonesia, adalah aplikasi android.

Mahasiswa UB Peraih Rekor MURI

Mahasiswa berprestasi Universitas Brawijaya (UB) 2010 Zulvikar Syambani Ulhaq  mendapatkan Penghargaan Rekor MURI. Mahasiswa Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran ini ditemui Prasetya Online di ruang Pembantu Rektor III Bidang kemahasiswaan, Jum'at (11/2). Ia menceritakan alat penemuannya yang diberi nama Stick Pendeteksi Kerusakan Kartilago pada Penderita Rematoid Atritis. Sebuah alat pengembangan deteksi alternatif pengganti Sinar-X.

Mahasiswa ciptakan robot pemain bola

BANDA ACEH - Mahasiswa Politeknik Aceh berhasil membuat robot pemain bola (robosoccer). Robot yang diberi nama "i-bhan" (diambil dari singkatan kata intelegensi ban), ini dipersiapkan untuk mengikuti Kontes Robot Cerdas Indonesia 2011 Regional Sumatra di Batam, 21-22 Mei mendatang.

Mahasiswa Ciptakan Alat Terapi Oksigen Mikrokontroler

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Fadli Damopolii menemukan alat pengendali pemberian terapi oksigen berbasis mikrokontroler.

“Alat itu memungkinkan untuk mengatur volume oksigen dan jangka waktu pengeluaran oksigen dalam terapi kesehatan,” kata Fadli saat memaparkan hasil karyanya berupa alat pengendali pemberian terapi oksigen berbasis mikrokontroler, di Yogyakarta, Jumat.

Mahasiswa Ciptakan Rumah Goyang Yang Tahan Gempa


Desain "Rumah Goyang" karya Reynaldi, mahasiswa jurusan teknik arsitektur Universitas Katolik Parahyangan berhasil menjadi pemenang dalam sayembara Desain Rumah (SDR), yang diselenggarakan oleh Tabloid Rumah bekerja sama dengan PT. Semen Gresik, Tbk, di Jakarta, Rabu (30/3/2011) malam.

Mahasiswa ITB Juarai Kompetisi Robot AS


VIVAnews - Syawaludin Ramatullah, Samratul Fuadi, Aslih Damaetri dan Dody Suhendra merupakan empat mahasiswa ITB yang mengharumkan Indonesia dalam kompetisi robot internasional di Amerika Serikat pada 9-10 April 2011 lalu. Dua tahun mereka habiskan untuk untuk menciptakan robot pemadam kebakaran yang dinobatkan sebagai juara.

Alat Terapi Oksigen Ciptaan Mahasiswa UMY Yogyakarta


"Penggunaan komponen mikrokontroler memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan alat manual, yakni dalam keakuratan dan kecepatan,"

Yogyakarta (ANTARA News) - Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Fadli Damopolii menemukan alat pengendali pemberian terapi oksigen berbasis mikrokontroler.

Mahasiswa MIPA UGM Ciptakan Alat Deteksi Tindak Kejahatan di ATM


MAKASSAR – Pernah mengalami kartu kredit atau kartu ATM dikuras saldonya oleh orang lain tanpa sepengetahuan Anda? Atau pernah merasa dirugikan akibat perampokan uang di sebuah ATM? Anda tidak perlu khawatir lagi. Saat ini masalah tersebut sudah dapat diatasi.

Mahasiswa Ciptakan Alat Pengukur Polusi Udara

YOGYAKARTA--MICOM: Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Syukri menciptakan alat pengukur karbon monoksida (CO) di udara yang dapat diakses melalui telepon seluler.

"Melalui alat itu masyarakat dapat mengetahui kadar karbon monoksida yang ada di udara, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya udara yang bersih," kata Muhammad Syukri di Yogyakarta, Sabtu (26/2).

Mahasiswa Ciptakan Alat Pengukur Polusi Udara

YOGYAKARTA--MICOM: Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Syukri menciptakan alat pengukur karbon monoksida (CO) di udara yang dapat diakses melalui telepon seluler.

"Melalui alat itu masyarakat dapat mengetahui kadar karbon monoksida yang ada di udara, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya udara yang bersih," kata Muhammad Syukri di Yogyakarta, Sabtu (26/2).

Asap Aman di Ruang Ber-AC dan bagi Perokok Pasif


Di tengah maraknya perdebatan soal bahaya merokok, kini muncul penemuan menarik tentang rokok sehat. Yakni karya Prof Sutiman Bambang Sumitro MS DSc, guru besar Universitas Brawijaya (UB), Malang. Dia dinilai berhasil menggemparkan dunia kesehatan. Seperti apa?