Limbah Kulit Ikan Jadi Bahan Fashion
Limbah kulit ikan belum dimanfaatkan optimal, dan dibiarkan begitu saja menjadi sampah, padahal limbah ini memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dalam industri kulit. Melalui riset selama setahun, limbah ikan dari industri fillet Tanjung Benoa, Bali ini diolah menjadi bahan bernilai ekonomis tinggi. Inilah yang memenangkan medali emas dalam Pimnas XXIV 2011 di Makassar.
Ketiga mahasiswa Putu Ary Dharmayanti, Aris Rudianto keduanya dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Luqman Hakim dari Fakultas Biologi UGM. Karya atau produk ketiga mahasiswa ini, 'Komersialisasi Usaha Penyamakan Kulit Ikan dari Limbah Kulit Industri Fillet Ikan sebagai Bahan Baku Industri Barang Jadi Kulit dengan Metode Penyamakan Nabati Kombinasi Sintesis'.
"Limbah kulit ikan ini berasal dari 23 sentra industri fillet ikan di Tanjung Benoa, Bali, sangat melimpah dan belum dimanfaatkan maksimal," tukas Putu Ary menjelaskan. Menurutnya, kulit ikan bisa digunakan sebagai bahan baku alternatif berbagai produk. Penggunaan kulit ikan sebagai bahan baku produk kulit juga ditujukan untuk mengurangi perburuan satwa liar yang masuk dalam konservasi, untuk digunakan sebagai bahan baku industri kulit. Usaha penyamakan kulit ikan diberi label Skinny Fish "Gold Leather Innovation".
"Skinny memanfaatkan tiga jenis limbah kulit ikan, yaitu kulit ikan kakap, tuna, dan mahi-mahi. Kulit kakap memiliki permukaan kulit (nerf) dari bekas sisik berbentuk bulat dengan ukuran sedang yang sangat eksotik, begitu pula dua jenis kulit ikan lainnya," katanya.
Selain itu juga memiliki serat yang bagus hampir menyerupai kulit ular. Aris Rudianto dkk. memproses kulit ikan tersebut sehingga menghasilkan kulit ikan dengan serat kulit yang kuat dengan tingkat kelemasan tinggi.
(KR, 12 Agustus 2011)
Ketiga mahasiswa Putu Ary Dharmayanti, Aris Rudianto keduanya dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Luqman Hakim dari Fakultas Biologi UGM. Karya atau produk ketiga mahasiswa ini, 'Komersialisasi Usaha Penyamakan Kulit Ikan dari Limbah Kulit Industri Fillet Ikan sebagai Bahan Baku Industri Barang Jadi Kulit dengan Metode Penyamakan Nabati Kombinasi Sintesis'.
"Limbah kulit ikan ini berasal dari 23 sentra industri fillet ikan di Tanjung Benoa, Bali, sangat melimpah dan belum dimanfaatkan maksimal," tukas Putu Ary menjelaskan. Menurutnya, kulit ikan bisa digunakan sebagai bahan baku alternatif berbagai produk. Penggunaan kulit ikan sebagai bahan baku produk kulit juga ditujukan untuk mengurangi perburuan satwa liar yang masuk dalam konservasi, untuk digunakan sebagai bahan baku industri kulit. Usaha penyamakan kulit ikan diberi label Skinny Fish "Gold Leather Innovation".
"Skinny memanfaatkan tiga jenis limbah kulit ikan, yaitu kulit ikan kakap, tuna, dan mahi-mahi. Kulit kakap memiliki permukaan kulit (nerf) dari bekas sisik berbentuk bulat dengan ukuran sedang yang sangat eksotik, begitu pula dua jenis kulit ikan lainnya," katanya.
Selain itu juga memiliki serat yang bagus hampir menyerupai kulit ular. Aris Rudianto dkk. memproses kulit ikan tersebut sehingga menghasilkan kulit ikan dengan serat kulit yang kuat dengan tingkat kelemasan tinggi.
(KR, 12 Agustus 2011)
0 komentar:
Post a Comment