Rencananya, Gedung Tertinggi di RI Desainnya Batik


PT Adhi Karya Tbk serius dengan rencana membangun gedung 100 lantai yang diharapkan menjadi ikon gedung tertinggi di Ibukota RI, Jakarta. Dalam konsep rancangannya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi itu merancang gedung bermotifkan batik.

“(Gedung) Medco kami yang membangun, Oakwood juga kami yang bangun,” kata Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, dalam paparan publik di Jakarta, Selasa, 21 Desember 2011.

Kiswodarmawan menjelaskan, ide pembangunan gedung 100 lantai tersebut muncul karena Adhi Karya menilai Jakarta belum memiliki ikon gedung yang bisa disandingkan seperti Petronas di Malaysia. Untuk itu, perseroan berharap bisa mempersembahkan satu karya konstruksinya bagi Indonesia.

“Kami ingin lebih tinggi dari Petronas, 100 lantai. Jadi, nomor 3 tertinggi di dunia setelah Dubai dan China,” kata dia.

Dalam konsep Adhi Karya, gedung 100 lantai tersebut akan langsung terhubung dengan sarana angkutan massal atau mass rapid transportation (MRT) yang akan dibangun pemerintah. Untuk kebutuhan tersebut, Adhi Karya bakal mengajukan usulan tersebut ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Gedung 100 lantai ini juga diharapkan dibangun dengan desain green building, dan menjadi tujuan wisata publik. Dengan ketinggian sekitar 1.700 kaki, Adhi Karya menilai pembangunan gedung tersebut tak akan rumit.

Menurut Kiswodarmawan, pembangunan gedung baru itu kini sedang dalam pembicaraan dengan Kementerian Keuangan, khususnya Ditjen Kekayaan Negara. Pembicaraan dilakukan karena perusahaan berharap bisa menggunakan aset pemerintah yang tidak terpakai.

“Kami usulkan ke pemerintah, supaya rights issue bisa jalan, maka harus disetujui penyertaan modal disertai aset,” kata dia.

Seperti diketahui, Adhi Karya tengah berupaya untuk menerbitkan saham baru (rights issue) guna memperkuat permodalan perusahaan. Kendati sudah memperoleh izin dari DPR, upaya tersebut belum sepenuhnya berjalan karena pemerintah kini tak memiliki kas cukup besar.

“Adhi kurang modal untuk berkembang, paling tidak dari pesaing. Ide ini (gedung 100 lantai) Kami minta ke mayoritas pemegang saham,” kata Kiswodarmawan. (art)

Sumber: VIVANews

Jawara Underbone Asia: Rafid Topan

Pembalap Yamaha, Rafid Topan, sukses menjuarai kelas underbone 115cc di Kejuaraan Asia Road Racing Championship (AARC) 2011 yang berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, Sabtu 17 Desember 2011.

Ini adalah gelar perdana Topan setelah tahun lalu berada di peringkat ketiga. Setelah menjalani seri keenam atau seri penutup AARC di Sirkuit Losail, Topan berada di puncak klasemen akhir dengan mengemas poin 261.

Pembalap Yamaha CKJ TJM Racing itu unggul 75 poin atas pembalap Indonesia lainnya, Hadi Wijaya, yang membela tim Kawasaki NHK Rextor Manual Tech. Peringkat ketiga ditempati pembalap Malaysia dari tim Harian Metro Y-TEQ SCK Honda Racing, Md Affendi Rosli.

Dominasi Topan dalam enam seri gelaran AARC tahun ini layak mengganjarnya gelar juara. Pembalap 17 tahun ini meraih kemenangan di Sentul, Madras (India), Zhuhai (China) dan Losail.

“Topan adalah pembalap yang lahir dari Yamaha Cup Race (YCR) dan dia akan diproyeksikan ke Supersport nasional dan Asia di 2012. Ini merupakan bukti Yamaha peduli anak bangsa,” ungkap Ari Wibisono, Manager Motorsport Yamaha Indonesia.

Pemilik tim Yamaha Tunggal Jaya Motor (TJM), Rudyanto Widjaja, mengatakan Topan memenuhi target juara tahun ini. “Tahun pertama pembelajaran buat Topan untuk mengenal kondisi sirkuit di Asia. Tahun kedua targetnya juara. Kejuaraan Asia ini sangat penting untuk penjenjangan pembalap ke level dunia. Tahun depan Topan fokus di Supersport 600 cc untuk persiapan ke tingkat dunia,” papar Rudy.

Sementara itu, di kelas Supersport 600 cc AARC, Doni Tata menjadi pembalap Indonesia yang meraih hasil paling bagus. Meskipun hanya berada di posisi ke-6 klasemen akhir, Doni yang membalap untuk tim Yamaha Indonesia Racing, cukup membuktikan kemampuannya berada di atas pembalap Indonesia lainnya.

Di Losail, Doni menempati posisi keenam di race 1 dan ketujuh di race 2. Md Zamri Baba asal Malaysia menjadi pembalap Yamaha (Petronas Yamaha Malaysia) yang meraih hasil terbaik dengan berada di tempat ketiga.

Sumber: VIVANews, Foto: Stepenlangitan

Raditya Rondi Jadi Jawara Surfing se-Asia

Raditya Rondi (22), peselancar dari Bali, meraih gelar tertinggi sebagai juara umum di Kejuaraan Surfing Asia 2011. Penghargaan sang juara diberikan di Sentosa Island, Singapura, Sabtu (17/12/2011) malam.

Kejuaraan ini memperlombakan sembilan kategori selancar dan diikuti empat negara, yakni Indonesia, Malaysia, Taiwan, and Thailand.

Pada September, Rondi memenangi Quiksilver Thailand Surf Competition di Phuket. Ia juga menjuarai Rip Curl Surf & Music Festival di Bali pada Oktober. Pekan lalu, Rondi menjuarai Billabong Cherating Pro di Malaysia.  Selain itu, Rondi juga menjadi runner-up pada Coca-Cola Indonesian Surfing Championship 2011.

“Ini adalah penghargaan terbesar dalam hidup saya, dan saya akan selalu mengenangnya. Saya berharap tahun depan surfing terus berkembang di Asia sehingga kita bisa membuat lebih banyak kompetisi lagi. Pasti akan menyenangkan,” kata Rondi.

Juara kategori longboard, Arip Nur Hidayat dari Jawa Barat tidak bisa datang di acara penganugerahan ini. Hidayat juga juara Indonesian Longboard 2011.

Di bagian putri, pemenangnya adalah Yasnyiar “Bonne” Gea dari Sumatera. Ia bertanding di lima kategori dan memenangi tiga di antaranya.

Decha Sithidej dari Thailand memenangi kategori Master, yakni untuk peselancar berusia di atas 35 tahun.

Peselancar dari Singapura, Nasri Banadhaj, menyatakan gembira bisa menjadi bagian dari kejuaraan ini. “Terima kasih pada Indonesia dan Malaysia, yang telah membagi ombaknya pada kami. Kita tahu, tidak ada ombak di Singapura,” katanya.

Sumber: KOMPAS, Foto: Bilabong

Dan Ternyata Indonesia Dapat Bicara Juga di Ajang Internasional

Judul di atas adalah kata-kata yang keluar dari Steven Yoswara, mahasiswa semester IX Jurusan Desain Grafis Universitas Maranatha Bandung. Seorang pemuda Indonesia yang telah mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Mister Internasional 2011 di Bangkok, Thailand.

Ajang Mister Internasional merupakan ajang otot-ototan antar model lelaki. Maksudnya bukan gede-gedean otot. Dalam pentas kali ini, Steven masuk juara tiga. Posisi juara yang acap ditempati oleh Indonesia.


Nilai Plus Steven
Macam kontes Miss Universe, ajang Mister Internasional ini juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang wajib dijawab oleh para peserta. Beruntung pria kelahiran 30 Juli 22 tahun silam itu sanggup menjawab pertanyaan juri yang padat betul. Uh... ini salah satu bukti orang kita nggak lola (loading lama). Hal inilah nilai plus di mata juri.

Tujuan Steven
Buat Steven, kalah atau menang bukan tujuan akhir. Dia ingin membuktikan bahwa Indonesia juga bisa berkoar di ajang internasional. “Dan ternyata Indonesia bisa berbicara juga di ajang internasional,” ungkapnya.

Untuk meraih keberhasilannya tersebut, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan namun penuh perjuangan dan setidaknya bisa menjadi contoh bagi generasi muda saat ini. Ia mengaku awalnya mengikuti audisi L-Men of the Year 2008 di Kota Bandung namun dirinya gagal untuk meraih juara hingga mengikuti acara serupa pada 2009 di Bandung dan Yogyakarta.
Yang Dilakukan Steven
“Untuk tidak mengulang kegagalannya pada 2008, saya meningkatkan kegiatan olahraga 'gym'. Dan saya tidak putus asa untuk meraih prestasi itu seperti memperbanyak bersepeda ke daerah pegunungan Lembang,” katanya.

Dalam waktu satu setengah tahun, berat badannya yang semula hanya 55 kilogram dengan tinggi 178 centimeter, bisa meningkat hingga berhasil meraih juara pada L-Men of the Year 2009.

“Saya tidak merokok dan minum-minuman keras dan melakukan pola hidup sehat,” katanya.

Setelah meraih prestasi di Mister Internasional tersebut, ada satu pekerjaan rumah lagi yang belum diselesaikan yakni menyelesaikan kuliahnya di Universitas Maranatha Bandung.

Dirinya tidak ingin pendidikannya terbengkalai akibat kegiatan modeling. “Saya ingin menyelesaikan kuliah kemudian membuka perusahaan sembari hobi di dunia model tetap jalan,” katanya.

Dikatakan, orang tuanya sendiri selama ini selalu mendukung penuh aktivitas yang dilakukannya selama ini. “Orang tua selama ini mendukung kegiatan saya,” katanya menutup pembicaraan. (R021/Z002)

Sumber: ANT

Wanita Indonesia Masuk Jajaran Animator Dreamworks

Griselda Sastrawinata sebelah kiri sedang tersenyum manis.
Hampir serupa dengan Rini Sugianto, yang menjadi salah satu tim animator di film "The Adventure of Tintin" dan "The Avenger" [next time], kini ada cerita lain dari seorang gadis manis bernama Griselda Sastrawinata yang juga masuk jajaran animator di Dreamworks.

Satu dari Lima Wanita

Di Dreamworks, Griselda didapuk sebagai visual developmen artist, di Artistic Departement. Dan dia adalah satu dari lima wanita yang bekerja sebagai artist di lininya. Sudah tiga tahun Griselda bekerja di Dreamworks, selain mengajar juga di almamaternya.

Proyek yang dikerjakan Griselda adalah film "Shrek Forever After" dan ia terlibat menciptakan sebuah karakter atau tokoh baru dalam serial yang pertama kali diluncurkan tahun 2001 tersebut.

Mimpi Kecil yang Tergapai
Ada yang suka menggambar sewaktu kecil? Mungkin sebagian besar dari kita suka menggambar, ketika kecil. Tapi, entah alasan apa kita jadi nggak suka lagi saat beranjak tua.

Namun, inilah yang nggak terjadi sama Griselda.

Sudah sedari kecil Griselda demen betul sama yang namanya menggambar. Kesukaannya ini nggak pernah hilang sampai sekolah. Bahkan dari hobinya ini, waktu kelas dua di SMA Pelita Jaya, ia hengkang ke AS. Selulusnya, ia lanjut studi ke Art Center College of Design di Pasadena, California. Masuk jurusan ilustrasi, di mana dia mendapatkan gelar bachelor fine art.


Wow... sepertinya makin banyak saja, putra-putri bangsa yang berkiprah di dunia internasional. Yah, secara nggak langsung hal ini akan berimbas pada citra Indonesia di mata dunia. Setidaknya kita nggak seperti yang kita pikirkan sendiri. Ayo Indonesia bangkitlah. [LPAP]

Sumber: I-Proud, Foto: Kaskus

Lagi, Anak Bangsa Berkreasi dengan Animasi

Rini Sugianto
Rini Sugianto menjadi bagian dari tim penggarap film animasi: "The Adventure of Tintin"

Rini yang indonesia asli ini memang bekerja sebagai animator di perusahaan WETA digital di Selandia Baru,

"... Senangnya dapat kesempatan untuk kerja di film sebesar Tintin. Apalagi dengan sutradaranya semacam Stephen Spielberg. Baru pertama kali ini kerja dengan sutradara terkenal,” ujarnya. Tapi, dia belum pernah bertatap muka langsung dengan Stephen, kecuali lewat video conference.

Tampaknya ini menjadi langkah awal bagi Rini menancapkan kukunya di ranah Hollywood. Sebab, ada proyek lainnya yang bakal dikerjakannya.

Tahu film "The Avengers"? Untuk lihat trailernya ada di YouTube. Nah, dia juga turut ambil bagian di dalamnya. [LPAP]

Andik Vermansyah Masuk Pemain Potensial Versi Football Manager

Andik Vermansyah
Indonesia Revive -- Suka bermain Football Manager? Itu lho salah satu game besutan SEGA, yang mengajak pemainnya untuk menjadi pelatih top klub-klub sepakbola di seluruh dunia.

Nah, ada berita terbaru nih. Football Manager 2012, yang rilis Oktober 2011, memasukkan Andik Vermansyah dalam daftar 150 pemain potensial Wonderkids.

Siapakah Andik? Ah, tentu Anda sebagai rakyat Indonesia sudah tahu siapa dia bukan? Dia adalah pemain Timnas Garuda Muda U-23.

Andik memang tengah dibicarakan ranah publik internasional. Kepiawaiannya menggiring si kulit bundar membuatnya banyak dilirik beberapa klub Eropa seperti Benfica. Bahkan Novara yang main di Liga Serie A juga berminat terhadapnya. [LPAP]

Sumber Foto: Pontianak.Tribunews

Tari Bali dan Noken Didaftarkan ke UNESCO

Tari Bali yang didaftarkn ke UNESCO.
Satu set Tari Bali yang terdiri atas sembilan tarian dan tas asli masyarakat Papua, Noken, tahun 2011 telah didaftarkan dan diajukan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada UNESCO untuk dijadikan warisan dunia asli Indonesia pada 2012.

“Berkas sudah diusulkan dan dikirimkan ke Paris (markas UNESCO). Kalau satu set Tari Bali diusulkan masuk dalam representatif list dan Noken Papua masuk dalam list safeguarding,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, I Gde Pitana, di Jakarta, Minggu.

I Gde Pitana mengatakan, pada dasarnya untuk tahun ini pemerintah telah mendaftarkan tiga unsur budaya tak benda milik Indonesia untuk dimasukkan menjadi nominee dalam inskripsi UNESCO, badan PBB yang membawahi bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

Ketiga unsur budaya tersebut tari tradisi Bali sebagai Nominasi Daftar Representatif Budaya Tak Benda (representative list of intangible cultural heritage), kerajinan tangan noken khas masyarakat Papua sebagai daftar yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak (urgent safeguarding of intangible cultural heritage), serta Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai nomine Penciptaan Ruang Budaya untuk Perlindungan, Pengembangan, dan Pendidikan Warisan Budaya (best practices of intangible culturan heritage).

“Usulan ini untuk dibahas di tahun 2012, pada tahun depan, kami juga akan usulkan kembali beberapa mata budaya kita untuk diusulkan ke UNESO,” katanya.

Menurut Pitana, pemilihan ketiga unsur budaya tersebut telah melalui pertimbangan matang dan seleksi ketat.

Berbagai tahap yang dilakukan mulai dari survei ke lokasi, pengumpulan dokumen, serta wawancara dengan sejumlah tokoh masyarakat.

Pengusulan ketiga warisan budaya ke UNESCO itu bertujuan untuk melestarikan aneka ragam budaya Indonesia dari ancaman kepunahan.

“Pada 2013 sudah banyak masuk usulan kepada kami, tetapi yang kami anggap paling siap di antaranya Tari Maengket, Sasando, dan Tenun Songket,” katanya.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan dokumen pendukung untuk tiga mata budaya tersebut yakni Tari Maengket, Sasando, dan Tenun Songket untuk diajukan ke UNESCO pada 2013.

Sumber: Antara, Foto: National Geographic

Cendol + Kelapa Muda Masuk Daftar 50 Makanan Terenak Versi CNNgo

Cendol yang didapuk sebagai makanan terenak di dunia
Indonesia Revive -- Setelah rendang sukses menyandang predikat sebagai makanan terenak di dunia. Kali ini cendol dan kelapa muda pun masuk peringkat 50 minuman terenak di dunia versi CNNgo. Apa saja minuman terenak lainnya yang paling digemari?

Bangsa Indonesia boleh bangga, karena CNNgo hari ini (9/12) resmi mengumumkan dua minuman khas Indonesia yaitu Cendol (Indonesia) dan kelapa Muda (Indonesia) sebagai minuman terenak di dunia. Kelapa muda menyandang peringkat ke-19 minuman terpopuler dan paling disukai. Minuman yang terbuat dari buah kelapa segar ini dikatakan sebagai minuman tradisional asal Indonesia yang alami dan juga berasal dari bahan terbaik alam.

Selain itu Cendol (Indonesia) sendiri menduduki peringkat ke-45. Minuman yang terbuat dari tepung beras dengan rasa yang kenyal-kenyal enak ini menjadi populer karena rasanya yang manis segar. Tambahan gula merah dan santan membuat rasanya bertambah unik. Sedangkan posisi pertama tentunya diduduki oleh air mineral sebagai minuman global dan disusul oleh peringkat dua yaitu Coca Cola dari Amerika.

Minuman dari Amerika paling banyak mendominasi seperti Orange juice, Hot chocolate with marshmallows, Sex on the beach, Gatorade, dll. Sedangkan selebihnya didominasi oleh minuman global seperti bir, teh, air kelapa, dan red wine. Untuk lebih lengkapnya ini dia 50 minuman terenak di dunia versi CNNgo:

1. Water, Global
2. Coca-Cola, United States
3. Coffee, Ethiopia
4. Beer, Global
5. Tea, Global
6. Air mata kucing, Malaysia
7. Orange juice, United States
8. Red wine, Global
9. Gin and tonic, England
10. Hot chocolate with marshmallows, United States
11. Sangria, Spanish
12. Watermelon cucumber punch, Global
13. Kool-Aid, United States
14. Pastis, France
15. Sake, Japan
16. Anything from a hotel mini-bar, Global
17. Lemonade, Egypt
18. White wine, Global
19. Es kelapa muda, Indonesia
20. Sex on the beach, United States
21. Eggnog, England
22. Gatorade, United States
23. Milk, Global
24. Raki, Turkey
25. Bubble tea, Taiwan
26. Irish car bomb, United States
27. Thai iced tea, Thailand
28. Chocolate milkshake, United States
29. Caipirinha, Brazil
30. Sparkling water, Global
31. Tequila, Mexico
32. Baileys Original Irish Cream, Ireland
33. Carrot juice, Global
34. Champagne, France
35. Yerba Mate, South America
36. Martini, United States
37. Cider, England
38. Mojito, Cuba
39. Scotch whisky, Scotland
40. Coconut water, Global
41. Raksi, Nepal
42. Shikuwasa juice, Japan
43. Fanta, Germany
44. Sujeonggwa, Korea
45. Cendol, Indonesia
46. Pina colada, Puerto Rico
47. Guinness, Ireland
48. Yakult, Japan
49. Red Bull, Austria
50. Mango lassi, India


Sumber: detikfood

Sedikit Harapan Bagi Para Penderita Kanker Otak

Dr Warsito
Indonesia Revive -- Para penderita kanker otak di Indonesia, bahkan di dunia, bisa memiliki harapan hidup lebih tinggi. Apa pasal? Sekelompok ilmuwan CTech Laboratory, sebuah lembaga riset yang berafiliasi dengan MITI (Masyarakat  Ilmuwan dan Teknologi Indonesia) di bawah pimpinan Dr Warsito P Taruno telah melakukan terobosan penting dalam dunia kedokteran dengan berhasilnya mereka menciptakan alat pembasmi kanker otak.

Menurut Dr Warsito, alat pembasmi kanker otak ini merupakan pengembangan alat dari riset timnya di bidang tomografi. Usai mereka berhasil mendesain alat pembasmi kanker payudara.

Prinsip alat pembasmi kanker otak ini pun serupa alat pembasmi kanker payudara. Di mana, dilakukan penerapan metode radiasi listrik statis.

Dan yang menakjubkan, alat ini tidak sekadar teori. karena telah diujicobakan pada seorang penderita kanker otak kecil. Hasilnya?

"Alhamdulillah, setelah pemakaian dua bulan pasien dinyatakan sembuh total. Saya baru mendapat salinan hasil CT-Scan otak pasien oleh tim dokter rumah sakit," ungkap Dr Warsito.

Kesuksesan tim dari CTech yang didukung oleh perusahaan Edwar Technology ini dipaparkan dalam forum pertemuan yang dihadiri tidak kurang dari 1.500 peserta dari berbagai kampus di Sumut, Sumbar dan Aceh.

Dalam seminar yang juga menghadirkan mantan Menristek Suharna Surapranata dan staf pengajar USU Dr Yani Absah tersebut, Warsito menceritakan proses terapi dari pasien penderita kanker otak kecil (cerebellum) yang saat pertama datang dalam kondisi yang mengenaskan.

“Karena otak kecil sebagai pengendali sistem motorik tubuh, maka pasien sudah tak bisa menggerakkan seluruh ototnya. Dia hanya bisa terbaring dan tak mampu bergerak, termasuk menelan makanan atau minuman yang diasupkan ke mulutnya,” katanya.

Tim peneliti kemudian merancang perangkat yang disesuaikan dengan diagnosis dokter. Dalam terapi ini, kata Warsito menjelaskan, pihaknya memang bekerja sama dengan tim dokter ahli radiologi dan onkologi dari sebuah rumah sakit besar di Jakarta.

“Reaksi positif sudah kami peroleh dalam beberapa hari pemakaian. Pasien sudah bisa tersenyum dan sepekan kemudian sudah bisa menerima asupan makanan dan minuman dari mulutnya. Kondisi semakin membaik dalam waktu sebulan karena ia sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Dan puncaknya, dua bulan setelah terapi, pasien dinyatakan sembuh total dari kanker otaknya,” katanya.

Ia mengatakan, metode radiasi listrik statis berbasis tomografi ini, sepenuhnya hasil karya anak bangsa yang bakal menjadi terobosan dalam dunia kedokteran. Selain akan merevolusi pengobatan kanker secara medis, kata dia, juga akan meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan pasien atau keluarganya.

“Yang pasti ini akan mengubah metode pengobatan yang selama ini menggunakan radiasi berisiko tinggi dan berbiaya mahal,” katanya.

Warsito mengakui bila ini masih dalam taraf penelitian yang perlu dielaborasi lebih jauh. “Perlu kajian dan penelitian lebih lanjut. Mungkin ada hal-hal yang kami belum ketahui, khususnya dalam dunia medis,” katanya.

Sementara, mantan Menristek, Suharna Surapranata, menyambut baik temuan dari tim CTech dan MITI ini. Menurut dia, perlu kajian lebih lanjut dan partisipasi banyak pihak yang berkepentingan guna mendapatkan hasil yang lebih baik.

“Kalau mendengar paparan beliau, saya kira ini satu hal yang luar biasa dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah. Juga para pemangku kebijakan dari bidang kesehatan agar hasil penelitian dan penemuan ini memberi manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia dan dunia,” ujar Suharna. [LPAP/pelbagai sumber]

Aksara Jawa Bakal Jadi Font Windows Dua Tahun Lagi

hanacaraka yang akan masuk Windows terbaru
Indonesia Revive! -- Rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, patut berbangga. Demi melindungi aksara Jawa dari kepunahan Unesco memutuskan upaya penyelamatan aksara Jawa dengan memasukkannya ke dalam "font" dalam program Windows terbaru besutan Microsoft.

Hal ini diungkapkan oleh Ki Demang Sokowetan -- pemerhati aksara dan bahasa Jawa -- di sela-sela Kongres Bahasa Jawa (KBJ) V di Surabaya (27-30/11) yang diikuti 600-an peserta.

“Sekarang, kami tinggal menunggu realisasinya dan Microsoft sudah berjanji akan memasukkan dalam windows versi terbaru. Kalau sekarang windows7, ya mungkin nanti windows8 atau versi terbaru sudah ada,” katanya, “Saya belum tahu kapan dimulainya, karena hal itu tergantung Microsoft, tapi informasinya sekitar dua tahun lagi. Kalau Microsoft sudah, tentu Apple akan mengikuti."

Berita ini sungguh menggembirakan, karena bukan tidak mungkin dengan dimasukkannya "font" Jawa ke dalam program Windows akan lebih memudahkan translate. Baik dari bahasa Jawa ke bahasa lainnya maupun sebaliknya dari bahasa lain ke bahasa Jawa.

Sehingga teks-teks berbahasa Jawa yang kini berdebu di dalam perpustakaan bisa dialihbahasakan menjadi bahasa Indonesia, atau bahkan bahasa Inggris. Bukankah ini kemajuan berarti? [LPAP/pelbagai sumber]