Dan Ternyata Indonesia Dapat Bicara Juga di Ajang Internasional

Judul di atas adalah kata-kata yang keluar dari Steven Yoswara, mahasiswa semester IX Jurusan Desain Grafis Universitas Maranatha Bandung. Seorang pemuda Indonesia yang telah mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Mister Internasional 2011 di Bangkok, Thailand.

Ajang Mister Internasional merupakan ajang otot-ototan antar model lelaki. Maksudnya bukan gede-gedean otot. Dalam pentas kali ini, Steven masuk juara tiga. Posisi juara yang acap ditempati oleh Indonesia.


Nilai Plus Steven
Macam kontes Miss Universe, ajang Mister Internasional ini juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang wajib dijawab oleh para peserta. Beruntung pria kelahiran 30 Juli 22 tahun silam itu sanggup menjawab pertanyaan juri yang padat betul. Uh... ini salah satu bukti orang kita nggak lola (loading lama). Hal inilah nilai plus di mata juri.

Tujuan Steven
Buat Steven, kalah atau menang bukan tujuan akhir. Dia ingin membuktikan bahwa Indonesia juga bisa berkoar di ajang internasional. “Dan ternyata Indonesia bisa berbicara juga di ajang internasional,” ungkapnya.

Untuk meraih keberhasilannya tersebut, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan namun penuh perjuangan dan setidaknya bisa menjadi contoh bagi generasi muda saat ini. Ia mengaku awalnya mengikuti audisi L-Men of the Year 2008 di Kota Bandung namun dirinya gagal untuk meraih juara hingga mengikuti acara serupa pada 2009 di Bandung dan Yogyakarta.
Yang Dilakukan Steven
“Untuk tidak mengulang kegagalannya pada 2008, saya meningkatkan kegiatan olahraga 'gym'. Dan saya tidak putus asa untuk meraih prestasi itu seperti memperbanyak bersepeda ke daerah pegunungan Lembang,” katanya.

Dalam waktu satu setengah tahun, berat badannya yang semula hanya 55 kilogram dengan tinggi 178 centimeter, bisa meningkat hingga berhasil meraih juara pada L-Men of the Year 2009.

“Saya tidak merokok dan minum-minuman keras dan melakukan pola hidup sehat,” katanya.

Setelah meraih prestasi di Mister Internasional tersebut, ada satu pekerjaan rumah lagi yang belum diselesaikan yakni menyelesaikan kuliahnya di Universitas Maranatha Bandung.

Dirinya tidak ingin pendidikannya terbengkalai akibat kegiatan modeling. “Saya ingin menyelesaikan kuliah kemudian membuka perusahaan sembari hobi di dunia model tetap jalan,” katanya.

Dikatakan, orang tuanya sendiri selama ini selalu mendukung penuh aktivitas yang dilakukannya selama ini. “Orang tua selama ini mendukung kegiatan saya,” katanya menutup pembicaraan. (R021/Z002)

Sumber: ANT

0 komentar:

Post a Comment