Sastrawan Indonesia, D. Zamawi Imron, Meraih Hadiah Sastra Asia Tenggara
Indonesia Revive! -- Sastrawan D. Zawawi Imron meraih Hadiah Sastra Asia Tenggara (South East Asia Write Award) 2011, yang penganugerahannya dilaksanakan di Mandarin Oriental, Bangkok, 16 Februari 2012. Upacara penganugerahan yang sedianya diselenggarakan pada bulan November 2011 lalu telah diundur pelaksanaannya akibat banjir yang melanda Thailand akhir tahun lalu.
Penghargaan sastra kepada D. Zawawi Imron disampaikan oleh Putri Sirivannari Nariratana, mewakili Putra Mahkota Kerajaan Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn. Selain Zawawi Imron, 7 sastrawan lainnya dari negara anggota ASEAN menerima Hadiah Sastra yang sama, yakni Mohamad Zefri Ariff (Brunei Darussalam), Bounthanong Xomxayphol (Laos), Mohd Zakir Syed bin Othman (Malaysia), Romulo P. Baquiran Jr. (Filipina), Robert Yeo Cheng Chuan (Singapura), Jadej Kamjorndet (Thailand), dan Nguyen Chi Trung (Vietnam).
Hadiah Sastra yang dimenangkan oleh Zawawi Imron didasarkan pada salah karya sastranya berupa kumpulan puisi berjudul 'Kelenjar Laut' (The Glands of the Sea) yang dipublikasikan pada 2007 serta keseluruhan karya sastra yang dihasilkan selama karirnya.
Zawawi Imron lahir di Sumenep, Madura, 21 September 1943, merupakan salah satu penyair Indonesia yang aktif dan telah mewarnai perkembangan sastra Indonesia sejak awal 1980-an. Sebagai warga Madura, karya-karya Zawawi sangat diwanai dengan kehidupan laut dan tradisi masyarakat maritim.
Hadiah Sastra Asia Tenggara merupakan penghargaan yang dikeluarkan Kerajaan Thailand setiap tahun sejak 1979, dan dianugerahkan bagi pegiat sastra dan penyair di negara-negara ASEAN. Dalam sambutannya setelah menerima anugerah tersebut, Zawawi Imron menyampaikan berbagai aliran dan tema sastra merupakan suatu bentuk kebebasan berekspresi. "Adalah menjadi pilihan saya untuk menyuarakan keyakinan akan nurani, selain menyumbangkan pemikiran bagi pemeliharaan peradaban untuk terciptanya dunia yang damai tanpa kebencian dan permusuhan." Baginya syair juga menggambarkan kecintaannya pada tanah airnya: Indonesia.
Sumber tulisan, sumber foto
Penghargaan sastra kepada D. Zawawi Imron disampaikan oleh Putri Sirivannari Nariratana, mewakili Putra Mahkota Kerajaan Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn. Selain Zawawi Imron, 7 sastrawan lainnya dari negara anggota ASEAN menerima Hadiah Sastra yang sama, yakni Mohamad Zefri Ariff (Brunei Darussalam), Bounthanong Xomxayphol (Laos), Mohd Zakir Syed bin Othman (Malaysia), Romulo P. Baquiran Jr. (Filipina), Robert Yeo Cheng Chuan (Singapura), Jadej Kamjorndet (Thailand), dan Nguyen Chi Trung (Vietnam).
Hadiah Sastra yang dimenangkan oleh Zawawi Imron didasarkan pada salah karya sastranya berupa kumpulan puisi berjudul 'Kelenjar Laut' (The Glands of the Sea) yang dipublikasikan pada 2007 serta keseluruhan karya sastra yang dihasilkan selama karirnya.
Zawawi Imron lahir di Sumenep, Madura, 21 September 1943, merupakan salah satu penyair Indonesia yang aktif dan telah mewarnai perkembangan sastra Indonesia sejak awal 1980-an. Sebagai warga Madura, karya-karya Zawawi sangat diwanai dengan kehidupan laut dan tradisi masyarakat maritim.
Hadiah Sastra Asia Tenggara merupakan penghargaan yang dikeluarkan Kerajaan Thailand setiap tahun sejak 1979, dan dianugerahkan bagi pegiat sastra dan penyair di negara-negara ASEAN. Dalam sambutannya setelah menerima anugerah tersebut, Zawawi Imron menyampaikan berbagai aliran dan tema sastra merupakan suatu bentuk kebebasan berekspresi. "Adalah menjadi pilihan saya untuk menyuarakan keyakinan akan nurani, selain menyumbangkan pemikiran bagi pemeliharaan peradaban untuk terciptanya dunia yang damai tanpa kebencian dan permusuhan." Baginya syair juga menggambarkan kecintaannya pada tanah airnya: Indonesia.
Sumber tulisan, sumber foto
0 komentar:
Post a Comment