Interview With Shienny MS

Indonesia Revive! -- Oke, seperti yang sudah dijanjikan oleh tim redaksi Indonesia Revive! kemarin kalau kita akan menginterview Kakak Shienny MS yang membuat Ther Melian; Tetralogi Apik dengan Background Indonesia. Jangan lupa untuk memfollow twitternya di @TherMelian dan follow twitter @IndoRevive.


1. Apa yang menginspirasi Kak Sienny dalam pembuatan novel ini? Dan kenapa dipilih genre fantasi?
Inspirasi novel ini saya dapatkan atas kecintaan saya membaca dan menikmati bacaan dan hiburan bergenre fantasi. Dalam kisah-kisah fantasi biasanya digambarkan tentang perjuangan seorang pahlawan memerangi penjahat. Berangkat dari itu lalu saya mencoba menyusun konsep kisah fantasi saya sendiri, yaitu sebuah kisah fantasi tanpa tokoh penjahat. Dari situlah ide awal novel ini didapatkan, sebuah kisah fantasi yang dilihat dari dua sisi yang berlawanan, tidak ada hitam dan putih, tidak ada tokoh yang benar-benar baik dan jahat.
Saya suka genre fantasi karena memberikan saya kebebasan untuk mengembangkan sebuah dunia yang baru, tidak terikat dengan aturan-aturan yang ada di dunia nyata, walau tentu sebuah 'dunia; fantasi yang baik harus tetap memiliki tatanan dan aturan sendiri agar dapat diterima dengan baik oleh pembaca.

2. Ceritain sedikit tentang anda? Dan basis kepenulisan anda? Saya sudah menulis cerita semenjak kecil, mungkin sejak kelas 5 atau 6 SD. Namun pada saat itu saya memilih menuangkan ide-ide saya dalam bentuk komik karena saya jatuh cinta pada cantiknya komik-komik Jepang yang sedang membanjiri toko-toko buku saat itu.
Kebiasaan itu saya teruskan hingga saya SMA dan akhirnya karya-karya komik buatan saya pun menghiasi halaman tabloid dan majalah. Hingga saat kuliah saya mulai mencoba menembus industri penerbitan lokal dan akhirnya komik pertama saya  berjudul "Past Promise" diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2001.
Sampai akhir tahun 2006 saya masih aktif menulis komik dan menghasilkan 7 judul komik yang semuanya diterbitkan oleh Elex. Barulah pada tahun 2007 saya mulai menggali lebih dalam lagi dan menemukan bahwa yang sebenarnya saya sukai adalah menulis cerita. Komik hanyalah 'media' untuk menyampaikan cerita tersebut.
Saya mulai belajar menulis sejak tahun 2007, karena basic pendidikan saya desain saya belajar menulis secara otodidak. Dengan membaca blog dan website yang berhubungan dengan tulis menulis, mengikuti forum-forum dan diskusi online di internet, mencari teman-teman komunitas untuk berbagi tulisan dan pikiran.

3. Apa yang anda harapkan dari novel ini?Harapan saya agar Ther Melian dapat diterima dengan baik oleh pembaca di Indonesia. Agar lbh banyak lagi orang yang mengetahui tentang kisah ini, dan ikut terhanyut di dalamnya dan menemukan sendiri petualangan mereka saat membacanya.

4. Bagaimana novel bergenre fantasi di indonesia ke depannya? Menurut saya novel bergenre fantasi memiliki potensi untuk terus berkembang di Indonesia.
Penggemar novel fantasi di Indonesia cukup besar, terbukti dari keberadaan novel-novel fantasi impor dan terjemahan yang selalu menghiasi rak-rak toko buku sekitar kita. Tidak hanya itu, saat ini penulis-penulis lokal di Indonesia pun sudah mulai berani unjuk gigi dengan genre Fantasi.  Hal tersebut dapat dilihat saat  pelaksanaan lomba cerpen Fantasi Fiesta 2011 kemarin dilaksanakan, jumlah pesertanya mencapai 300, menunjukkan bahwa masih banyak sekali yang berpotensi menjadi penulis 

5. Berapa lama anda membuat buku ini?
Keseluruhan naskah Ther Melian ditulis dalam jangka waktu tiga tahun, semenjak pertengahan 2007 hingga 2010. Itu sudah termasuk proses revisi, menulis ulang, editing, dan membuat illustrasi-ilustrasi di dalamnya. Seluruh cover dan gambar illustrasi dalam novel ini saya kerjakan sendiri lho :)

6. Tadi mbak menyebutkan kalau desain cover dan ilustrasi di dalamnya sendirian. Apakah mbak pernah ngomik? Setidaknya, satu-dua judul. Ini jelas menabah daftar komikus Indonesia yang mulai bergeliat. Baca Interview With Sys dan Interview With Dr. Vee.Yup, saya pernah ngomik, di awal tahun 2001 komik saya berjudul Past Promise diterbitkan Elex, menyusul kemudian White Castle, Love Flies, Le Ciel, Love Junction, Le Ciel II dan Fake Angel (semua diterbitkan antara 2002-2006)

7. Jika boleh berpendapat, bagaimana perkembangan komik lokal?Saya sudah lama nggak mengikuti perkembangannya sih, selain melihat karya teman-teman komikus yang dipajang online atau kebetulan diterbitkan dan saya mendapatkan bukunya. Tapi kalo boleh berpendapat secara kualitas gambar sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun 2001-2006 dulu, genrenya juga sudah bervariasi.

8. Menurut mbak Shienny bagaimana masa depan Indonesia?
Saya melihat banyak kemajuan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, saya optimis masa depan bangsa ini akan cerah asalkan semua orang terus bekerja keras untuk mewujudkannya.

0 komentar:

Post a Comment