Ditolak Penerbit Lokal, Aya Lancaster Berkibar di Eropa
Indonesia Revive! -- Menjadi seorang penulis, baik fiksi maupun non-fiksi, jelas membutuhkan ketelatenan. Selain, dituntut memiliki imajinasi yang tinggi. Wawasan pun harus mumpuni. Namun, apakah hanya seperti itu? Tidak ternyata. Naskah jadi pun harus bisa dijual sesuai dengan selera pasar.
Jika tidak, apa yang terjadi? Berbagai penolak dari penerbit-penerbit pun bakal diterima. Bagi penulis kawakan hal tersebut biasa. Namun, bagaimana rasanya jika itu terjadi pada penulis baru? Rasanya dunia runtuh seketika. Kalau sudah begitu, lebih memilih mandek saja. Menulis enggan, mati pun tak mau.
Tapi, tekanan yang bertubi-tubi seharusnya membuat seseorang menjadi kuat. Dan... seharusnya menjadi lebih hebat. Sehingga, peluang sukses menjadi lebih besar.
Saat ini, seorang penulis bernama Aya Lancaster (@ayalancaster) yang masih duduk dibangku kuliah Institut Teknologi Harapan Bangsa telah berhasil melewati masa-masa itu. Bukunya (setelah ditolak berulang kali oleh penerbit-penerbit lokal Indonesia) Chronicles of The Fallen: Rebellion, diterbitkan oleh sebuah penerbit di luar negeri. Dan beredar di Eropa (seperti Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang), Singapura, dan Amerika Serikat.
Padahal, ide yang ditawarkan Aya berkutat di seputar cinta, persahabatan, dan pengkhianatan. Hanya saja tokohnya iblis wanita yang membuat penerbit lokal enggan menerbitkan.Mungkin mereka takut terkena SARA. Indonesia gitu loh Mungkin...
Novel yang mengisahkan tentang sisi lain malaikat dan iblis ini telah diresensi di majalah Reader Digest. Mungkin dalam waktu dekat bisa dinikmati oleh para pembaca di Indonesia. Sehingga para penggemar Aya tak perlu memesannya jauh-jauh ke negeri seberang. Semoga.
Bagaimana kehidupan Aya Lancaster setelah berhasil menerbitkan novelnya? Atau bagaimana rasanya ditolak berulang-ulang karyanya? Tim redaksi Indonesia Revive! akan mengulasnya pada interview sosok berprestasi Indonesia minggu depan. Don't misst it... [LPAP]
Sumber foto diambil dari postingan @ganiwirmandy di lockerz-nya.
Jika tidak, apa yang terjadi? Berbagai penolak dari penerbit-penerbit pun bakal diterima. Bagi penulis kawakan hal tersebut biasa. Namun, bagaimana rasanya jika itu terjadi pada penulis baru? Rasanya dunia runtuh seketika. Kalau sudah begitu, lebih memilih mandek saja. Menulis enggan, mati pun tak mau.
Tapi, tekanan yang bertubi-tubi seharusnya membuat seseorang menjadi kuat. Dan... seharusnya menjadi lebih hebat. Sehingga, peluang sukses menjadi lebih besar.
Saat ini, seorang penulis bernama Aya Lancaster (@ayalancaster) yang masih duduk dibangku kuliah Institut Teknologi Harapan Bangsa telah berhasil melewati masa-masa itu. Bukunya (setelah ditolak berulang kali oleh penerbit-penerbit lokal Indonesia) Chronicles of The Fallen: Rebellion, diterbitkan oleh sebuah penerbit di luar negeri. Dan beredar di Eropa (seperti Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang), Singapura, dan Amerika Serikat.
Padahal, ide yang ditawarkan Aya berkutat di seputar cinta, persahabatan, dan pengkhianatan. Hanya saja tokohnya iblis wanita yang membuat penerbit lokal enggan menerbitkan.
Novel yang mengisahkan tentang sisi lain malaikat dan iblis ini telah diresensi di majalah Reader Digest. Mungkin dalam waktu dekat bisa dinikmati oleh para pembaca di Indonesia. Sehingga para penggemar Aya tak perlu memesannya jauh-jauh ke negeri seberang. Semoga.
Bagaimana kehidupan Aya Lancaster setelah berhasil menerbitkan novelnya? Atau bagaimana rasanya ditolak berulang-ulang karyanya? Tim redaksi Indonesia Revive! akan mengulasnya pada interview sosok berprestasi Indonesia minggu depan. Don't misst it... [LPAP]
Sumber foto diambil dari postingan @ganiwirmandy di lockerz-nya.
1 komentar:
congratz ya.... aya lancaster
kisah yg inspiratif. sbnrnya aku sendiri juga pny kasus yg sama. novel bernuansa universalku ditolak penerbit lokal dengan alasan "nggak Indonesia banget gt deh"... tp tntu aja misiku bukan hanya pembaca lokal dan menolak mengIndonesiakan. ide untuk go International uda ada, but 'lack of information'. ga tau penerbit yg dituju n translate bahasa ms jadi kendala. tapi semoga aku bisa nyusul suksesnya. bagi2 infonya ya... semoga klan penulis baru bisa mengharumkan Indonesia meski harus melalui negara laen. poor Indo...
Post a Comment