Muhaji Finder, Alat Pendeteksi Jamaah Haji Tersesat
Dude, kelak orang yang naik haji tidak perlu lagi khawatir kehilangan jejak di tanah suci.
Malang - Mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang menciptakan alat untuk mendeteksi keberadaan jamaah haji Indonesia yang tersesat. Alat yang menghabiskan biaya Rp 6 juta ini diberi nama Muhaji Finder.
Diharapkan dengan penemuan alat ini, kasus hilangnya atau tersesatnya jamaah saat menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah dapat teratasi dengan cepat.
Alat pendeteksi yang menyabet juara umum pada ajang Pekan Karya Ilmiah Mahasiswa Nasional 2008 ke XXI dapat mencari keberadaan orang dengan memanfaatkan sinyal telpon seluler melalui GPS (Global Positioning System).
Dengan hanya memencet tombol aktif, maka posisi jamaah dapat terdeteksi langsung oleh kantor pengawas jamaah haji Indonesia di Mekkah maupun di Jakarta sendiri.
Mekanisme kerja alat menghabiskan biaya sekitar Rp 6 juta ini secara penuh mengandalkan program GPS dari sinyal telpon gengam.
Pesan yang dikirim dari alat ini oleh jamaah haji akan diterima kantor pengawas melalui telpon seluler yang dilengkapi Metro Control dan modul GSM sebagai penerima data pesan singkat.
"Pesan singkat itu kemudian diubah saat diterima pada alat komputer atau laptop di kantor pengawas jamaah haji. Komputer sendiri telah dilengkapi program penerima data pesan singkat telpon seluler atau disebut modul GSM," kata Akhmad Zaini salah satu penemu alat ini pada wartawan di ruang Humas Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, Senin (20/10/2008).
Rencananya, sebelum dipasarkan, alat ini akan dimodifikasi agar mudah dibawa atau dipakai oleh jamaah haji. "Mungkin jika dipasarkan akan dibuat seperti gelang tangan," imbuh Mahasiswa angkatan Tahun 2008 Teknik Elektro ini.
Sayangnya jelas Akhmad, alat ini nantinya hanya dapat digunakan di ruang terbuka. Karena pemakaian di ruang tertutup akan menganggu pengiriman atau pendeteksi sinyal pada alat.
"Tapi jika melihat semua kegiatan haji berada di ruang terbuka, alat ini bisa maksimal digunakan dengan ketahanan baterai selama 6 jam," ungkap Akhmad. ( bdh / wsh )
Sumber
Malang - Mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang menciptakan alat untuk mendeteksi keberadaan jamaah haji Indonesia yang tersesat. Alat yang menghabiskan biaya Rp 6 juta ini diberi nama Muhaji Finder.
Diharapkan dengan penemuan alat ini, kasus hilangnya atau tersesatnya jamaah saat menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah dapat teratasi dengan cepat.
Alat pendeteksi yang menyabet juara umum pada ajang Pekan Karya Ilmiah Mahasiswa Nasional 2008 ke XXI dapat mencari keberadaan orang dengan memanfaatkan sinyal telpon seluler melalui GPS (Global Positioning System).
Dengan hanya memencet tombol aktif, maka posisi jamaah dapat terdeteksi langsung oleh kantor pengawas jamaah haji Indonesia di Mekkah maupun di Jakarta sendiri.
Mekanisme kerja alat menghabiskan biaya sekitar Rp 6 juta ini secara penuh mengandalkan program GPS dari sinyal telpon gengam.
Pesan yang dikirim dari alat ini oleh jamaah haji akan diterima kantor pengawas melalui telpon seluler yang dilengkapi Metro Control dan modul GSM sebagai penerima data pesan singkat.
"Pesan singkat itu kemudian diubah saat diterima pada alat komputer atau laptop di kantor pengawas jamaah haji. Komputer sendiri telah dilengkapi program penerima data pesan singkat telpon seluler atau disebut modul GSM," kata Akhmad Zaini salah satu penemu alat ini pada wartawan di ruang Humas Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, Senin (20/10/2008).
Rencananya, sebelum dipasarkan, alat ini akan dimodifikasi agar mudah dibawa atau dipakai oleh jamaah haji. "Mungkin jika dipasarkan akan dibuat seperti gelang tangan," imbuh Mahasiswa angkatan Tahun 2008 Teknik Elektro ini.
Sayangnya jelas Akhmad, alat ini nantinya hanya dapat digunakan di ruang terbuka. Karena pemakaian di ruang tertutup akan menganggu pengiriman atau pendeteksi sinyal pada alat.
"Tapi jika melihat semua kegiatan haji berada di ruang terbuka, alat ini bisa maksimal digunakan dengan ketahanan baterai selama 6 jam," ungkap Akhmad. ( bdh / wsh )
Sumber
2 komentar:
Boleh minta contact person orang ini? mohon di jpri ke rumahmemez@yahoo.com
Coba saya carikan via google. Siapa tahu ketemu :D
Post a Comment