Penata Konblok Otomatis
Yep, ini inovasi yang dibuat oleh orang-orang di luar negeri sono, tapi kayaknya aplikatif juga untuk para tukang di Indonesia ini--dengan catatannya mereka membuatnya.
KADANG ada keluhan sakit sekitar persendian dengkul dari para tukang bangunan setelah memasang konblok. Bisa jadi karena mereka terlalu lama jongkok ketika menata bata semen itu. Vanku Industry, perusahaan Belanda, membuat Tiger Stone untuk mengganti cara kerja konvensional tersebut.
Direktur Vanku Industry Henk van Kuijk mengatakan, dengan Tiger Stone, pekerja cukup berdiri dan memasukkan konblok ke mulut mesin. Ketika mesin ini berjalan, secara otomatis konblok turun dan keluar tertata rapi di atas tanah.
Menurut Henk, mesin ini cukup dijalankan oleh dua atau tiga orang. Tugasnya hanya menyusun konblok sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Mesin dengan roda rantai layaknya panser ini bergerak menggunakan tenaga listrik. Mesinnya didesain agar tidak berisik. Supaya tak melenceng dari jalur, di atas roda dipasang sensor.
Dalam sebuah tes, Tiger Stone dapat meratakan jalan seluas 300 meter persegi dalam sehari dengan dua operator. Ini jauh lebih cepat dibanding tiga orang yang mengerjakan secara manual. Dalam waktu yang sama mereka hanya mampu menyusun konblok 75 meter persegi. Selain lebih cepat, hasil Tiger Stone lebih berpresisi.
Saat ini Vanku mengeluarkan tiga ukuran Tiger Stone, yaitu dengan lebar empat, lima, dan enam meter. Harga satu unit terendah Rp 750 juta dan tertinggi Rp 1 miliar. Nantinya Tiger Stone akan disempurnakan agar dapat menata konblok tanpa operator.
Sumber: Tempointeraktif
KADANG ada keluhan sakit sekitar persendian dengkul dari para tukang bangunan setelah memasang konblok. Bisa jadi karena mereka terlalu lama jongkok ketika menata bata semen itu. Vanku Industry, perusahaan Belanda, membuat Tiger Stone untuk mengganti cara kerja konvensional tersebut.
Direktur Vanku Industry Henk van Kuijk mengatakan, dengan Tiger Stone, pekerja cukup berdiri dan memasukkan konblok ke mulut mesin. Ketika mesin ini berjalan, secara otomatis konblok turun dan keluar tertata rapi di atas tanah.
Menurut Henk, mesin ini cukup dijalankan oleh dua atau tiga orang. Tugasnya hanya menyusun konblok sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Mesin dengan roda rantai layaknya panser ini bergerak menggunakan tenaga listrik. Mesinnya didesain agar tidak berisik. Supaya tak melenceng dari jalur, di atas roda dipasang sensor.
Dalam sebuah tes, Tiger Stone dapat meratakan jalan seluas 300 meter persegi dalam sehari dengan dua operator. Ini jauh lebih cepat dibanding tiga orang yang mengerjakan secara manual. Dalam waktu yang sama mereka hanya mampu menyusun konblok 75 meter persegi. Selain lebih cepat, hasil Tiger Stone lebih berpresisi.
Saat ini Vanku mengeluarkan tiga ukuran Tiger Stone, yaitu dengan lebar empat, lima, dan enam meter. Harga satu unit terendah Rp 750 juta dan tertinggi Rp 1 miliar. Nantinya Tiger Stone akan disempurnakan agar dapat menata konblok tanpa operator.
Sumber: Tempointeraktif
0 komentar:
Post a Comment