Black-Marble Jawfish: Si Tukang Tipu Asal Sulawesi

Indonesia Revive! -- Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia memiliki kekayaan yang sangat berlimpah. Kini ditemukan biota laut Indonesia yang unik, di Laut Sulawesi: Black-Marble Jawfish alias ikan penipu. Mau tahu tentang ikan ini, silakan baca artikel yang didapat redaksi Indonesia Revive! berikut ini.
Laut Indonesia sangat kaya akan keragaman hayatinya. Salah satunya adalah ikan penipu hebat yang baru-baru ini  ditemukan di Laut Sulawesi. Ikan penipu ini sungguh hebat karena bisa mengelabui gurita “master penipu”. Pengertian penipu di sini berkaitan dengan kemampuan kamuflase hewan laut. Beberapa hewan laut punya kemampuan berakting layaknya spesies lain sehingga terhindar dari pemangsa atau predator.

Ikan penipu tersebut ditemukan oleh penyelam Godehard Kopp ketika sedang menyelam di Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Ikan penipu tersebut diperkirakan merupakan Black-marble Jawfish (Stalix cf. histrio).

Kopp merekam perilaku ikan penipu tersebut. Dalam rekamannya, ikan penipu itu sedang berada di dekat Gurita Penyamar (Thaumoctopus mimicus), salah satu master kamunflase alias penipu spesies lain.

Ikan penipu tampak mengikuti ke mana pun gurita pergi. Ikan itu bahkan tampak bagai tentakel gurita penyamar. Ia bergerak mengikuti ke mana pun sang gurita penyamar pergi. Alhasil, ikan penipu itu sukses mengelabuhi gurita penyamar yang tak menyadari bahwa di dekatnya ada spesies berbeda yang mungkin saja bisa dijadikan mangsa.

Hasil rekaman tersebut dikirimkan ke Luiz Rocha dan Rich Ross, biolog dari California Academy of Sciences. Hasil analisis kemudian dipublikasikan di jurnal Coral Reefs.

Rocha dan Ross terkejut dengan penemuan ini. Seperti dikutip National Geographic (5/1), Rocha mengatakan, “Kita tidak pernah melihat yang seperti itu sebelumnya.”

Penemuan jawfish di lautan terbuka juga tak lazim sebab biasanya ikan jenis itu mengubur diri di pasir. Rocha dan Ross juga masih bingung apakah ikan tersebut selalu melakukan komuflase yang sama ketika berada di dekat gurita.

Sejauh ini, jenis ikan masih merupakan perkiraan sebab perilakunya baru dijumpai kali ini. “Ikan yang dijumpai di Indonesia ini mungkin saja merupakan spesies baru,” kata Rocha.

Black-marble jawfish merupakan spesies yang tersebar dari perairan selatan Jepang hingga Indonesia. Rocha yakin bahwa dalam cakupan wilayah yang begitu jauh, tak mungkin jawfish yang ada merupakan satu spesies.

Penemuan ini menegaskan bahwa laut Indonesia kaya akan beragam jenis spesies. Namun demikian, laut Sulawesi yang masuk dalam kawasan Segitiga Karang Dunia juga menyisakan persoalan sebab perusakan masih terus berlanjut. Banyak spesies yang ditemukan, tetapi banyak juga yang hilang tanpa diketahui.
Reference: Indonesia Proud, foto: underwatertimes

SMK 29 Jakarta, Rakit Pesawat Terbang

Indonesia Revive! -- Sudah seyogyanya Indonesia memiliki Habibie-habibie kecil sebagai penerus bangsa ini.

Berikut berita yang didapat redaksi Indonesia Revive!
Prestasi membanggakan kembali diukir para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di DKI Jakarta. Kali ini, para pelajar SMK 29 Jakarta atau dulu lebih dikenal dengan sebutan STM Penerbangan, mampu merakit pesawat ringan experimental Jabiru J 430 bermesin tunggal dengan piston 6 silinder dan berkapasitas 4 tempat duduk.

Perakitan dilakukan di halaman sekolah mereka, yang berlokasi di Jalan Prof Sutono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selama melakukan perakitan, para siswa didampingi para instrukutrnya yang berasal dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways, Lion Air, TNI Angkatan Udara (AU), serta Federasi Aerosport Indonesia.

Saat ini, proses perakitan pesawat telah mencapai 95 persen dan diprediksi pada akhir Januari nanti akan rampung. Pesawat Jabiru ini memiliki panjang 8 meter dengan lebar bentang sayap mencapai 10 meter. Adapun, bobot pesawat memiliki berat sekitar 200 kilogram. Pesawat ini memiliki empat tempat duduk dan diklaim mampu terbang hingga Pulau Bali dan Malaysia.

Kepala Bidang Pendidikan SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Rita Aryani mengatakan, perakitan pesawat ini membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan. Saat ini, prosesnya sudah berlangsung dua bulan. Pada akhir Januati nanti, pesawat ini diprediksi akan selesai dan diluncurkan pada bulan Februari 2012.

Para pelajar yang merakit pesawat ini adalah siswa kelas dua dan kelas tiga dari jurusan Air Frame dan Power Plant. Sejauh ini, SMKN 29 ini merupakan satu-satunya sekolah di Jakarta yang berhasil merakit pesawat.

”Perakitan pesawat ini dibagi dalam beberapa tim dan dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk merakitnya. Seluruh komponen pesawat ini didatangkan dari Australia dengan biaya ditanggung yang Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujar Rita Aryani, seperti dikutip beritajakarta.com, Kamis (5/1/2012).

Rita menyebutkan, saat ini SMKN 29 telah menandatangani MoU dengan Garuda Indonesia Airways dan Lion Air. Setelah lulus, para siswanya yang memenuhi persyaratan dapat langsung diterima bekerja di dua maskapan penerbangan tersebut. Nantinya, mereka dapat bekerja sebagai tenaga maintenance hingga pilot.

"Tentu kami berharap, para siswa tidak hanya mendapatkan ilmu di sekolah, tetapi dapat mempraktekkan ilmunya dan berguna bagi masyarakat," ujar Rita. 

Reference: Kaskus

Robot "Recycle" Mahasiswa UGM Menangkan Kompetisi "The 13th International Robot Olympiad (IRO) 2011"

Indonesia Revive! -- Dari bahan-bahan recycle dibuat menjadi bahan bermutu tinggi? Hmm... kalau orang tak creative bakal sulit ya? Tapi, di tangan Christian Antonia semua terwujud! Inilah berita tentang kemenangan seorang Christian Antonia, mahasiswa UGM yang memenangkan kompetisi "The 13th International Robot Olympiad (IRO) 2011". Ini merupakan buah karyanya yang lain setelah ia menciptakan alat deteksi tindak kejahatan di ATM.
Tim Boyo Instrument (TBI) Universitas Gadjah Mada, lewat robot terbang (quadcopter) yang bernama Si Pitung dan robot mobil (explorer bot) bernama Paijo berhasil meraih medali emas dalam kompetisi robot “The 13th International Robot Olympiad (IRO) 2011″ yang digelar di Universitas Tarumanegara Jakarta, 15-17 Desember 2011 lalu.

Robot tersebut berhasil menang untuk kategori lomba Creative Robot. Selain itu tim Gamaro UGM dengan robot Joko Klono juga meraih medali perak untuk kategori robot Indonesia. Robot humanoid itu dapat menarikan tarian tradisional khas Yogyakarta, yakni tari Klana Topeng.

“Kami menang karena dua juri dari Cina dan Korsel itu memberikan apresiasi tinggi terhadap ciptaan kami yang menggunakan bahan-bahan recycle atau daur ulang,” kata Christian Antonia, mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi (Elins) MIPA, UGM di kampus Bulaksumur (5/1).

Menurut Christian beberapa bahan daur ulang yang digunakan di antaranya kawat alumunium jemuran, rangka baling-baling menggunakan besi tralis jendela serta bahan daur yang ada di sekitarnya. Dengan bahan daur ulang itu dewan juri memberikan nilai lebih kepada tim UGM.

Kelebihan lain dibandingkan tim dari 13 negara lainnya itu lanjut Christian adalah robot menggunakan konsep/model robot baling-baling yang bisa naik turun seperti pesawat heli di kapal induk. Sedangkan peserta lain banyak menggunakan konsep robot darat atau robot air.

“Konsep robot kapal induk itu memang masih jarang dipakai dan dinilai dewan juri sangat murah dari segi bahan yang recycle,” kata Christian didampingi mahasiswa lainnya Andika Pramanta Yudha dan Rossena Karisma Rasul.

Dia mengatakan dalam IRO 2011 itu temanya “Robot for Helping People from Natural Disaster” yang diikuti 13 negara seperti Korsel, China, Malaysia, Kanada, AS, Singapura, Jepang, New Zealand, Filipina dengan 14 kategori.

“Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, karena ternyata UGM bisa mengalahkan tim lain dari negara-negara lain di dunia,” ungkap Ketua Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika (JIKE) FMIPA UGM, Jazi Eko Istiyanto.

Menurut dosen pembimbing TBI, Ilona Usuman, Quadcopter merupakan robot terbang yang dapat membawa muatan berupa robot mobil. Dua robot ini bisa terbang ke titik-titik bencana dan memantau kondisi di atasnya. “Ide dasarnya adalah bagaimana kita bisa menciptakan robot yang bisa memantau apakah ada korban yang selamat di daerah bencana atau tidak,” jelasnya.

Pada titik bencana robot Quadcopter akan menerjunkan robot mobil yang dapat menelusup di reruntuhan dan mendeteksi keberadaan korban. Selanjutnya robot mengirimkan data lingkungan sekitar berupa suhu, konsentrasi gas beracun dll ke pusat pengendali yang berada jauh dari lokasi bencana. Tim SAR kemudian dapat mengetahui titik lokasi korban dan kondisi lingkungan sekitar.

Dua robot ini didesain untuk mendeteksi korban bencana akibat gempa dan letusan gunung berapi. “Selama ini, upaya penyelamatan korban bencana di Indonesia terkendala cuaca sehingga pesawat terbang biasa tidak bisa menjangkau. Robot ini salah satu solusinya,” kata Ilona.

Anggota TBI, Christina Antonia LP, mengatakan robot itu juga telah memadukan dua sensor sekaligus, yaitu sensor gyro dan sensor akselerometer. Gyro merupakan sensor penyetabil dan refleksi percepatan sudut. Sedangkan sensor akselerometer untuk kontrol kemiringan yang digunakan untuk robot terbang.

“Kita memanfaatkan bahan-bahan murah yang sudah tidak digunakan seperti alumunium jemuran dan teralis jendela untuk badan robot terbang. Selain itu batere yang menggerakkan juga batere jemuran. Hanya sensor elektrik saja yang menurutnya dibeli dari luar negeri,” papar Christina.

Sementara itu Andhika menambahkan bahwa Tim Boyo Instrument (TBI) merupakan gabungan dua program studi S-1 yakni Elektronika dan Instrumentasi (Elins) dan Teknologi Informasi (TI) dengan tiga peserta inti, yakni Rossena Karisma Rasula (Elins), Christian Antonia (Elins) dan Andika Pramanta Yudha (TI) dan enam anggota pendukung yakni Rangga Kurniawan (Elins), M. Zaim Abdillah (Elins), Eviyan Fajar Anggara (Elins), Firdhaus Azhar (Elins), Anggoro Wibisono (Elins) dan Latifah Noor (Elins).

TBI menghabiskan dana sekitar Rp 8,8 juta untuk membuat robot tersebut dan mereka juga tengah berusaha memperoleh hak paten atas karyanya.
Reference: Indonesia Proud

Pecak Silat Masuk Kurikulum American University

Indonesia Revive! -- Di saat banyak orang Indonesia memelajari beladiri milik bangsa lain, seperti Tae Kwon Do, Karate, dan Kung Fu. Orang Amerika justru memasukkan pencak silat ke kurikulum kampusnya.

Berita didapatkan oleh redaksi Indonesia Revive! selengkapnya bisa dibaca di bawah ini:
Berbeda dengan di Indonesia, pencak silat justru akan dipelajari para mahasiswa di Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat ini. Bahkan akan dimasukkan ke dalam kurikulum. 
Kabar tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Jalal melalui akun twitternya, Jumat (10/6/2011). Dino menulis, "MenDuniakan Indonesia: alhamdullilah pencak silat resmi masuk Kurikulum American University, Washington DC. Who else will follow?"
Kelas pencak silat akan dibuka American University pada musim gugur mendatang, yakni sekitar bulan September. Kelas ini akan berlangsung dari Senin hingga Kamis tiap pukul 08.55-10.10 waktu setempat. Para mahasiswa yang mengikuti kelas pencak silat tidak hanya akan mempelajari jurus-jurus pencak silat, tetapi juga budaya Indonesia. 
Tidak heran, pencak silat memang lekat dengan kebudayaan Tanah Air. Kata Pencak Silat sendiri merupakan gabungan dua istilah. "Pencak" dari bahasa Sunda, atau "Mancak" dari bahasa Madura dan Bali, dengan "Silat" atau "Silek" yang biasa digunakan di Sumatra. 
Kelas pencak silat ini akan melatih aspek fisik para mahasiswa, aplikasi bela diri, pertarungan satu lawan satu, jurus mengunci lawan, hingga pelatihan spiritual. Materi yang diberikan akan mencakup dasar-dasar pencak silat yakni dasar-dasar menyerang, bertahan, bela diri, dan pencak silat sebagai seni. 
Pihak kampus American University berharap, dengan mengikuti kelas tersebut para mahasiswanya dapat mengetahui teknik dasar bela diri dan mengaplikasikannya di saat-saat darurat.
Di bawah ini videonya:
Reference: Up2Det

Museum Madame Tussauds Akan Hadir di Ancol

Indonesia Revive! -- Tokoh Indonesia yang sudah mendunia dalam patung lilin? Macam tokoh-tokoh dunia itu lho di dalam Museum Madame Tussauds... wow keren ya? Kabar baiknya, museum itu akan dibuat di Indonesia, tepatnya akan dibangun di Ancol. Dan merupakan Museum Madame Tussauds terbesar di Asia Tenggara.

Berikut berita yang didapat oleh redaksi Indonesia Revive!
Warga Indonesia tidak perlu jauh-jauh pergi ke Hongkong atau London untuk mengunjungi Museum Madame Tussauds karena museum yang terkenal dengan patung lilin tokoh-tokoh dunia itu akan hadir di wahana baru Ancol Timur, Ancol Beach City.

Museum Madame Tussauds yang dibangun di Kawasan Ancol Beach City ini merupakan Museum Madame Tussauds terbesar di Asia Tenggara,” kata Manajer Ancol Beach City Lukman Azis, Rabu.

Menurut Lukman, Museum Madame Tussauds di beberapa negara biasanya dibangun di tempat seluas sekitar 2.000 meter persegi, sedangkan Museum Madame Tussauds yang akan direncanakan mulai beroperasi pada Juli 2012 ini didirikan di atas lahan 3.000 meter persegi.

Selain patung-patung lilin tokoh mancanegara yang akan dipamerkan di museum yang terletak di lantai dua kawasan Ancol Beach City, juga akan disuguhkan tokoh-tokoh Indonesia yang sudah mendunia.

“Untuk jumlah koleksinya dan patung lilin dari tokoh-tokoh siapa saja yang akan dipamerkan, belum bisa kami sebutkan,” kata Lukman.

Selain Museum Madame Tussauds, Ancol Beach City yang menempati lahan seluas 58.000 meter persegi itu dilengkapi 77 pusat makanan, 42 pertokoan, supermarket, dan taman bermain anak-anak.

“Dan yang paling spektakuler, kami persembahkan wahana internasional auditorium dengan kapasitas 22.000 pengunjung, baik untuk kegiatan-kegiatan nasional maupun internasional yang bersifat indoor,” ungkap Direktur Utama PT Wahana Agung Indonesia selaku pengembang Ancol Beach City, Agustinus Teddy Darmanto.

Untuk mengelola auditorium raksasa tersebut, Ancol Beach City menggandeng Mata Elang Productions. Selain auditorium, Ancol Beach City juga akan dilengkapi sejumlah wahana permainan pantai, sepertivolley beach, banana boat, jet ski, dan lain-lain.

Sementara itu, target pengunjung adalah keluarga dan anak muda yang sengaja mencari alternatif tempat bergaul dengan nuansa yang berbeda dari pemandangan Pantai Karnaval.
Reference: Indonesia Berprestasi

Joko Widodo: Walikota yang Tidak Ambil Gajinya

Indonesia Revive! -- Entah apa yang terbersit dalam benak saya ketika membaca tentang artikel ini. Jokowi, Walikota Solo, tak pernah mengambil gajinya. Dalam artian tidak pernah memakai gajinya untuk kepentingan dirinya sendiri. Melainkan digunakan untuk nyangoni warganya. Busyet??? Benarkah demikian? Berikut ini adalah beritanya, sudah lama sih, tapi tetap relevan di tengah-tengah para anggota DPR menyodorkan anggaran membetulkan WC sebesar 2 miliar.
Di saat ramai dibicarakan tentang ‘keluhan’ gaji presiden RI yang tidak naik-naik selama 7 tahun, ternyata ada pejabat negara yang tidak mengambil gajinya.

Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, sejak awal menjabat sebagai Wali Kota Solo ternyata tidak pernah mengambil gajinya. Menurut Jokowi, penghasilannya sebagai eksportir mebel lebih dari cukup untuk menghidupi keluarganya.

”Kecil-kecil kan saya eksportir mebel. Saya juga punya gedung pertemuan yang bisa disewakan,” kata Jokowi di sela-sela kirab budaya Garebeg Sudiro yang digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek di Pasar Gede, Solo, 30 Januari 2011.

Lalu, untuk apa gaji pria kelahiran Solo, 21 Juni 1961, ini sebagai wali kota?

”Coba tanya ajudan atau sekretaris saya, mereka yang mengurus setiap bulan. Jumlahnya pun saya tidak tahu persis. Kebanyakan (gajinya) habis untuk nyangoni warga. Kalau bertemu kasih Rp 50.000, Rp 100.000, dalam tiga-empat hari saja sudah habis,” kata Jokowi yang menjabat sebagai Wali Kota Solo untuk periode kedua.

Menurut ayah tiga anak ini, dirinya tidak pernah menanyakan gaji, fasilitas rumah, atau mobil. Bagi Jokowi, sebagai wali kota, itu berarti dia diberi amanah untuk bekerja, dan ia berupaya untuk melaksanakannya.

Oleh karena pertanyaan tentang gaji yang bertubi-tubi itu, Jokowi pun ganti tergelitik untuk bertanya, ”Ada apa toh kok tanya tentang gaji terus?”
Ide perubahan ada di sekitar kita. Jika bukan kita yang melakukannya. Siapa lagi?

Reference: Sayang Dibuang

Moko, Kompetitor Kia Esemka

Indonesia Revive! -- Setelah kemunculan mobil KIA ESEMKA di Solo, kini dari Makassar muncul produk yang bakal menyainginya, mobil Moko. Silakan baca berita yang didapat redaksi Indonesia Revive!.
Kalau di Solo ada Esemka, di Makassar juga ada mobil rakitan putra-putri daerah yang diberi nama Moko. Pengembangan mobil yang dicetuskan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo itu diharapkan bisa bersaing dengan Esemka.

“Kami harap pemerintah provinsi mengangkat produksi Moko. Saya usul ke Gubernur untuk melakukan produksi massal,” kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan Ashabul Kahfi, Kamis (5/12/2011) di Makassar.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) sukses meluncurkan tiga tipe prototipe mobil nasional, Moko, pada puncak peringatan hari jadi ke-342 Provinsi Sulsel 19 Oktober 2011. Tiga tipe mobil tersebut bernama “N1″, “Rinra”, dan “Tetta” yang masing-masing berkapasitas 650 cc.

Pengembangan tersebut hasil kerja sama Universitas Hasanuddin dan PT Industri Kereta Api Nasional (PT IKAN). PT IKAN adalah perusahaan yang akan memproduksi 70 persen komponen mobil.

Ia mengemukakan, baik mobil Moko maupun Esemka harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat karena merupakan produksi lokal. Namun, Kahfi juga mengingatkan agar produksi massal mobil Moko dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas.

“Semua harus didukung karena merupakan produk dalam negeri. Namun, mutunya juga harus diperhatikan untuk kenyamanan dan safety (keamanan) penggunaannya,” ucapnya. Kahfi mengusulkan agar satu dari tiga tipe mobil Moko untuk dioperasikan khusus di desa.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sebelumnya berharap, Moko akan menjadi kendaraan niaga untuk usaha kecil, dan direncanakan tahun ini diproduksi di Makassar atas lisensi PT IKAN bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin.
Hal ini sangat berarti bagi perkembangan Indonesia di masa mendatang. Putra-putri Indonesia dapat andil bagian dari pertumbuhan bangsa yang besar ini.

Reference: Indonesia Berprestasi