Film Animasi 'Battle of Surabaya' Sabet Penghargaan International Movie Trailer Festival 2013

Film animasi garapan studio milik STMIK Amikom, MSV Pictures berjudul 'Battle of Surabaya' berhasil meraih penghargaan di ajang International Movie Trailer Festival (IMTF) 2013 untuk kategori People’s Choice Award pada 30 Desember 2013.

Trailer film tersebut berhasil menyisihkan ratusan trailer film dari 20 negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Australia. Festival IMTF  merupakan proyek IndieFilmConnect, LLC. yang diikuti 246 trailer film dari berbagai negara.

Film Animasi 'Battle of Surabaya' Sabet Penghargaan International Movie Trailer Festival 2013
Poster 'Battle of Surabaya'

'Battle of Surabaya' dipilih 6.580 penggemar anime. Film tersebut unggul 1.869 suara dari saingan terdekatnya 'The Two Pamelas' yang diproduksi AS.

Film 'Battle of Surabaya' merupakan film adaptasi yang berlatar belakang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang  bercerita tentang perjalanan seorang anak yang berprofesi sebagai penyemir sepatu bernama Musa.

Dalam perjalanannya, Musa menjadi kurir surat penghubung antara pejuang dan militan. 'Battle of Surabaya' menceritakan perjalanan ego Musa yang menjadi seorang pahlawan dalam pertempuran pada awal Indonesia merdeka.

Menurut Eksekutif Produser 'Battle of Surabaya', M. Suyanto, film ini ingin mengangkat cerita bahwa semua orang bisa menjadi pahlawan dengan caranya sendiri. Oleh karenanya, tokoh dalam film bukan pahlawan super, tapi orang biasa yang mengalami proses menjadi pahlawan yang bisa ditiru dalam kehidupan nyata.

Cerita film yang disutradarai Aryanto Yuniawan ini memakai plot yang diadaptasi dari film-film Hollywood dan pembuatannya memakan waktu 2 tahun dengan melibatkan 70 animator. Film tersebut ditarget bisa tayang sekitar Agustus tahun ini.

Sumber: Iproud

Trailer Film Animasi 'Battle of Surabaya'


Dua Mahasiswa Undip Semarang Buat Pesawat Tanpa Awak

Dua Mahasiswa Undip Semarang Buat Pesawat Tanpa Awak

Dr Muhammad Nur selaku Dekan Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro, Semarang, menyatakan bahwa Indonesia mampu menjadi negara yang unggul di bidang teknologi. Dengan catatan, pemerintah mau mengakomodasi inovator muda di berbagai penjuru Indonesia.

Pernyataan itu dikatakan Muhammad Nur di kampus setempat waktu menerima Muhammad Izzudin Shofar dan Havez Varirani Al Kautsar, dua mahasiswa jurusan Fisika FSM yang membuat pesawat tanpa awak dengan tambahan teknologi telemetri dan multi fungsi. Dua mahasiswa peraih penghargaan Juara II Lomba Karya Cipta TNI AD dari Litbang TNI AD ditemani PD III FSM Ngadiwiyana Ssi,Msi.

"Indonesia ke depan akan menjadi negara luar biasa hebat kalau pemerintah mau memakai inovasi dan kreasi anak-anak muda yang hebat-hebat dari segala penjuru negeri ini," ujar Muhammad Nur, seperti dilansir Pelita Online (3/1/2014).

Sedang, Izzudin dan Havez menyatakan lomba yang dilaksanakan Litbang TNI AD di Jakarta dan Surabaya ini berlangsung pertengahan Desember 2013. Lewat karya model pesawat tanpa awak ini, Izzudin dan Havez meraih Juara II dan berhak atas hadiah Rp 35 juta, serta menjadi semacam konsultan untuk TNI AD kalau nantinya karya tersebut dibuat riil oleh TNI.

Sumber

Candi Kalasan: Candi Buddha Pertama di Indonesia

Sebagian besar orang akan menunjuk Candi Borobudur jika bicara mengenai candi Buddha. Padahal, ada banyak candi Buddha lain yang tersebar di beberapa lokasi di Yogyakarta. Candi Kalasan adalah salah satunya. Candi yang dikenal juga dengan nama Candi Kalibening ini dibangun oleh Rakai Panangkaran Dyah Prapanca, raja kedua Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Kuno. 

Sejarah Candi Kalasan

Candi Kalasan: Candi Buddha Pertama di Indonesia
Candi Kalasan disebut-sebut sebagai candi Buddha tertua yang ada di Yogyakarta. Klaim ini tertuang dalam Prasasti Kalasan (ditulis tahun Saka 700 atau sekira 778 M). Di mana, para penasihat agama dari wangsa Syailendra meminta Maharaja Tejapurnama Panangkaran membangun kuil pemujaan untuk Dewi Tara dan biara bagi pendeta Buddha. Maharaja Tejapurnama Panangkaran adalah nama lain Rakai Panangkaran - raja kedua Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Kuno, sebagaimana disebutkan Prasasti Raja Balitung (907 M).  

Permintaan ini disetujui oleh Rakai Panangkaran dengan memberikan daerah Kalasan untuk pembangunan tersebut. Ada dua candi yang dibangun di desa yang sama, yaitu: Candi Kalasan dan Candi Sari. Keduanya terletak berdekatan. Candi Kalasan dibangun untuk Dewi Tara di Desa Kalibening, sedangkan Candi Sari dibangun untuk biara para pendeta Buddha. Sampai sekarang, Candi Kalasan masih dipakai sebagai tempat peribadatan umat Buddha, khususnya yang menganut aliran Buddha Tantrayana dan pemuja Dewi Tara. Pembangunan candi ini membuktikan upaya untuk menyatukan orang-orang lintas agama - dalam hal ini agama Hindu dan Buddha. 

Beberapa ahli berpendapat jika Candi Kalasan telah dipugar sebanyak tiga kali. Ini terbukti dengan adanya 4 sudut kaki candi yang menonjol dan torehan yang sengaja dibuat oleh Van Romondt (arkeolog Belanda) untuk kebutuhan pemugaran tahun 1927-1929. Candi Tara atau Candi Kalibening merupakan bangunan berbentuk kubus, yang berukuran 34 untuk tingginya dan 45 untuk lebar lantainya. Bangunan utama candi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: kaki, tubuh, dan atap. Ciri khas paling mencolok dari Candi Kalasan adalah adanya pelapis khusus ornamen serta relief pada dinding luar yang disebut vrajalepa (brajalepa).

Untuk bisa sampai ke Candi Kalasan tidaklah sulit. Hanya perlu ke arah timur Yogya melalui Jalan Yogya - Solo, kurang lebih 16 km, kompleks candi di selatan jalan pasti terlihat. Selanjutnya, Anda tinggal masuk gang di selatan jalan sekitar 50 m. Tarif masuk Rp 10.000 (2013). Waktu buka pukul 06.00 - 18.00 WIB. Transportasi yang bisa digunakan adalah bus umum Trans Jogja (tarif Rp 3.000 tahun 2013), mobil, atau motor.

Siswa Indonesia Raih Emas di International Mathematics Contest “The Clock Tower School,” Rumania

Kontingen Indonesia yang terdiri dari 1 siswa SD dan 5 siswa SMP menorehkan prestasi yang membanggakan di ajang International Mathematics Contest “The Clock Tower School” 16th Edition yang diselenggarakan di Valcea, Rumania pada 22-24 Maret 2013.

Kontes matematika internasional ini mempertandingkan 2 kategori, yaitu Teori di hari pertama lomba dan Blitz di hari kedua lomba (untuk hasil lengkapnya bisa dilihat di http://www.scoalacuceas.ro).

Keenam siswa tersebut berhasil meraih 1 Emas, 1 Perak, 2 Perunggu, serta 2 Honorable Mention untuk kategori Teori dan meraih 1st Prize, 2nd Price, serta 3rd Prize untuk kategori Blitz.

Di kategori Teori,  1 emas  dipersembahkan oleh Timothy Jacob Wahyudi, 1 perak oleh Moses Mayer, serta 2 perunggu oleh Alvin Fujito dan William Leonard Sumendap.

Di kategori Blitz, Indonesia berhasil menempatkan putra-putranya di posisi pertama (First Prize) yaitu Moses Mayer dan Erlang Wiratama Surya.

Berikut adalah hasil lengkap perolehan kontingen Indonesia.

1. Kategori Teori.

    Timothy Jacob Wahyudi  (Kelas 8 Sekolah Dian Harapan, Cikarang) – Medali emas.
    Moses Mayer (Kelas 6 Sekolah Sinarmas World Academy, Serpong) – Medali perak
    Alvin Fujito (Kelas 8 Sekolah Pelita Harapan, Cikarang) – Medali perunggu
    William Leonard Sumendap (Kelas 8 Sekolah Santa Laurensia, Serpong)  – Medali perunggu
    Afkar Malik (Kelas 8 Home Schooling Jakarta) – Honorable Mention
    Erlang Wiratama Surya (Kelas 8 Sekolah Ipeka International) – Honorable Mention

2. Kategori Blitz.

       Moses Mayer  (SD kelas 6) – First Prize
       Erlang Wiratama Surya (SMP kelas 8) – First Prize
       Timothy Jacob Wahyudi (SMP kelas 8) – Second Prize
       William Leonard Sumendap (SMP kelas 8) – Second Prize
       Alvin Fujito (SMP kelas 8) – Third Prize
       Afkar Malik (SMP kelas 8) – Third Prize

Selamat buat para siswa muda yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah matematika dunia internasional.

Sumber: Monika Tandean

Usia 26 Tahun, Irwin Yousept Jadi Profesor di Technische Universität Darmstadt, Jerman

Apakah anda tahu bahwa ada orang Indonesia yang di usia 26 tahun mendapatkan gelar profesor di universitas sebuah negara maju di Eropa?

Dia adalah Irwin Yousept yang meraih gelar doktornya dengan predikat summa cum laude di Technische Universität Darmstadt dan kini bekerja di almamaternya tersebut dan Universität in Hessen, Jerman sebagai pengajar.

Meski sudah berhasil, Irwin tidak lupa dengan tanah kelahirannya, Indonesia. Dia mengaku siap jika suatu saat dibutuhkan untuk membangun tanah air Indonesia.

“Saya sangat bangga sekali, saya akan siap balik ke Indonesia apabila Indonesia membutuhkan,” saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Hotel Adlon Kempinski, Berlin, Jerman (6/3).

Irwin adalah salah satu Diaspora Indonesia yang hadir dalam pertemuan dengan Presiden SBY yang sedang melakukan kunjungan kerja di negara tersebut.

Pria yang akrab disapa Yousept ini mengambil jurusan Matematika di Technische Universität Berlin. Yousept hanya membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk merampungkan sarjana strata I dan II, serta 2,5 tahun untuk mendapatkan gelar Doktor (Ph.D).

Usia 26 Tahun, Irwin Yousept Jadi Profesor di Technische Universität Darmstadt, Jerman

Usai lulus dari SMA Tarakanita, Pluit, Jakarta Utara, pria kelahiran Jakarta 14 April 1982 ini mengaku mantap memilih melanjutkan studinya di Jerman. Alasannya karena negara ini memiliki teknologi yang jauh lebih baik dari Indonesia.

“Menurut saya, Indonesia harus gigih, bekerja keras, dan harus siap mengejar ketinggalan. Teknologi Indonesia memang beda, tapi saya pikir step by step kita bisa mempelajari, teknologi itu harus diturunkan,” ungkap pemuda yang logat Indonesianya mulai berkurang ini.

Ada alasan tersendiri mengapa Yousept belum mau kembali ke Indonesia saat ini. Salah satunya adalah dia masih ingin terus menimba ilmu di Jerman meski sudah meraih gelar tertinggi.

“Networking saya tidak begitu kuat di Indonesia, saya mau menambah ilmu lagi di Jerman. Teknologi yang saya pelajari masih banyak yang perlu dipelajari, saya masih cukup muda dan masih bisa menambah ilmu lagi, kalau saya bisa berkontribusi untuk Indonesia itu saya senang sekali,” paparnya.

Yousept berpesan kepada seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia agar  mau bekerja keras dan tidak mudah putus asa.

“Tidak mudah putus asa, kalau mengalami kegagalan kita harus gigih, dan berjuang keras. Menurut saya kita semua sama, yang penting satu, kita mau kerja keras atau tidak, kalau kita mau bekerja keras kita pasti bisa mencapai apapun. Semua pasti ada halangannya, kita harus berani menghadapi halangan tersebut, berani gagal,” ungkap Yousept.

Sumber: news.detik.com

Mahasiswa Indonesia Berprestasi di Festival Pemuda Dunia

Mahasiswa Indonesia Berprestasi di Festival Pemuda Dunia, Indonesia Revive

Lewat Tari Saman, mahasiwa Indonesia berhasil merebut juara pertama pada even budaya pada Festival Pemuda Dunia atau International Youth Festival 2012-2013 di Pune, India.  Mereka berhasil menyisihkan pesaing dari 25 negara peserta.

Konsul Jenderal RI Mumbai, India, Indra Kesuma Oesman, melalui siaran persnya yang disampaikan melalui Kemendikbud, Sabtu (16/2/2013), mengatakan, ajang tahunan ini diselenggarakan oleh Universitas Pune. Pelaksanaannya mendapatkan sambutan luar biasa dari 1.000 tamu undangan dan masyarakat luas.

“Kegiatan melombakan kesenian dan kebudayaan dari mahasiswa asing yang kuliah di  40 perguruan tinggi dan politeknik afiliasi,” kata Indra.

Pada festival tersebut, para mahasiswa Indonesia juga menyajikan kuliner Indonesia seperti risoles, bakwan, es buah, lapis legit, dan godok pisang. Saat ini tercatat 15 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universitas Pune dan afiliasinya, seperti Spicer Memorial College dan Symbiosis International University.

Universitas Pune merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di India yang berdiri sejak tahun 1948 dan memiliki 170.000 mahasiswa lokal, serta mahasiswa asing dari 104 negara.

Sumber: KOMPAS.com

Tim Indonesia Raih Juara Kontes Pahat Salju di Sapporo, Jepang

Indonesia memang bukan negara yang memiliki musim dingin yang bersalju. Namun, tim pahat salju Indonesia mencetak prestasi yang membanggakan dengan terpilih menjadi juara ketiga dalam The 40th International Snow Sculpture Contest yang berlangsung di Sapporo, Jepang pada 5-8 Februari 2013.

Tiga pemahat Indonesia, yaitu Nyoman Sungada, Ketut Kaler, dan Sapto Hudoyo, yang berasal dari Jakarta dan Bali, mempersembahkan pahatan salju bertema ‘Penari Bali’.

Kontes pahat salju ini diikuti oleh 11 peserta dari berbagai negara, seperti Swedia, Finlandia, Thailand, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Posisi juara pertama dan kedua tahun ini diraih oleh tim dari Thailand dan Finlandia.

International Snow Sculpture Contest merupakan bagian dari Festival Salju Sapporo, yang telah dilaksanakan sejak 1950. Dalam 4 tahun terakhir, festival salju yang berlangsung 7 hari ini menarik perhatian lebih dari dua juta pengunjung, baik wisatawan mancanegara maupun domestik Jepang.

Berbagai tantangan ditempuh tim Indonesia untuk bisa ikut serta dalam festival di Sapporo. “Kami selalu ingin memberikan yang terbaik di Sapporo. Mengupayakan dana (untuk datang) cukup sulit, apalagi karena kami juga mengikuti kontes di Harbin-China terlebih dahulu, namun saya bangga kepada teman-teman pemahat ini yang tetap berjuang walaupun kondisi yang sulit,” ungkap manajer tim Agustono Gentari.

Tim pahat RI raih juara 3 di China (indonesiaproud wordpress com)

Selama di Sapporo, tiga orang pemahat juga menambah perjuangan mereka untuk melawan cuaca beku dan bahkan badai salju, terutama ketika menjelang hari terakhir kontes.

Cuaca yang cukup berat tampak di hari tersebut, ketika tim bertemu dengan Duta Besar Muhammad Lutfi yang datang untuk mendukung tim Indonesia di Sapporo. Dubes menyampaikan harapan agar Indonesia bisa memanfaatkan festival di Sapporo, terutama untuk promosi kuliner dan wisata, mengingat jumlah pengunjung yang sangat besar.

Sebelum bertemu dengan tim Indonesia, Dubes Lutfi juga mengadakan dialog dengan Konsul Kehormatan Indonesia di Sapporo, Bapak Masatsugu Sasaki, yang meyampaikan kekagumannya atas karya tim Indonesia.

“Saya yakin sekali tim dari Indonesia bisa meraih juara tahun ini. Karya pahat mereka sangat indah,” puji Sasaki.

Pada tahun 2011, tim Indonesia meraih posisi ke-5 dengan pahatan berjudul “Bimasena”, sedangkan pahatan wanita menenun kain Cual pada tahun 2012 membawa tim Indonesia pada posisi ke-6.

Sumber: kbritokyo.jp

Fotografer Ali Lutfi Raih Penghargaan World Press Photo 2013


Fotografer Ali Lutfi dari Solo, Jawa Tengah, mengukir prestasi membanggakan bagi insan jurnalistik Tanah Air dengan karyanya yang berjudul “Mimin” berhasil meraih 2nd prize untuk kategori nature single di ajang penghargaan paling bergengsi bagi fotografer jurnalistik di dunia, World Press Photo.

“Luar biasa, saya sempat terdiam dan tidak percaya,” ujar Lutfi mengungkapkan perasaannya. Lutfi tidak menyangka fotonya terpilih sebagai salah satu foto terbaik tahun 2012 dari 103.481 foto karya 5.666 fotografer yang dilombakan dalam kontes World Press Photo 2013.

Foto Lutfi tersebut merekam seekor monyet yang mengenakan topeng dengan leher dirantai sedang dibawa oleh tuannya. Isu mengenai penyiksaan hewan–dengan dalih apa pun, termasuk untuk pertunjukan atau hiburan lokal–memang sedang hangat dibicarakan di dunia.

Foto yang sederhana karya Upik–panggilan akrab Ali Lutfi–ini memperlihatkan kejeliannya dengan berbagai ragam dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Monyet yang difoto Upik adalah gambaran fenomena dunia hiburan dalam masyarakat yang melibatkan hewan sebagai objeknya.

Menurut Upik, topeng monyet adalah hiburan unik di masyarakat. Namun, di balik itu, ada hal yang ironi dan tragis karena monyet itu harus melewati latihan yang keras untuk meniru tingkah laku manusia.

“Faktor ekonomi bagi pawang atau pemilik monyet itu pun menjadi alasan hiburan ini sampai kini masih ada,” kata pria kelahiran Boyolali, 17 Juli 1976 ini.

Bagi Upik, ini adalah foto kiriman yang kesekian kalinya di ajang foto dunia itu. Dia mengirimkan hasil jepretannya untuk mengikuti ajang lomba foto dunia ini sejak tahun 1999. Dia mulai mengirim karya-karyanya yang masih dalam bentuk cetak. “Saat itu saya masih menggunakan kamera film,” katanya (17 /3).

Fotografi sudah digelutinya sejak di bangku kuliah. Ia mulai menjadi fotografer jurnalistik di Solo Pos. Kemudian, Upik memilih menjadi fotografer freelance dan beberapa tahun terakhir menjadi kontributor Koran Jakarta Globe. Selain lomba-lomba internasional, pria murah senyum ini pun telah beberapa kali memenangi lomba tingkat nasional.

Dia justru mendengar kabar fotonya berhasil mendapat penghargaan World Press Photo dari rekan-rekan sesama fotografer. Hampir semuanya mengatakan “selamat” dan “turut bangga” dengan kemenangan ini, mengingat tak banyak fotografer Indonesia yang berhasil meraihnya.

Dalam catatan, Upik menjadi fotografer Indonesia ketujuh yang meraih World Press Photo.

“Terima kasih atas semuanya kawan-kawan. Semoga fotografi jurnalistik Indonesia semakin berkibar. Thanks to PFI, PFI Solo, dan semua sahabat2 seperjuangan. Kalian hebat,” tulisnya dalam akun Facebook-nya.

Ucapan selamat juga diberikan oleh Kemal Jufri, yang tahun 2011 juga merebut penghargaan World Press Photo.

“Turut bangga melihat fotografer Indonesia kembali berprestasi di ajang foto jurnalistik paling bergengsi di dunia. Selamat untuk Ali Lutfi…,” katanya melalui situs jejaring sosial.

Emil Audero Mulyadi, Pemuda NTB yang Jadi Kiper Juventus, Italia

Tim utama Juventus sedang serius mempersiapkan laga akhir pekan menghadapi Sampdoria. Dalam persiapan jelang laga yang berlangsung di Vinovo, pelatih Juventus Antonio Conte membuat keputusan mengejutkan dengan memanggil kiper berusia 15 tahun.

Emil Audero Mulyadi, Pemuda NTB yang Jadi Kiper Juventus, Italia
Kiper itu adalah pria kelahiran Mataram, NTB bernama Emil Audero Mulyadi. Pria kelahiran Mataram NTB 15 tahun yang lalu itu adalah penjaga gawang muda yang memperkuat klub raksasa Italia, Juventus.

Emil pun bersanding dengan Gianluigi Buffon dan Marco Storari di tengah lapangan Vinovo. Bersama dua penjaga gawang senior itu, Emil melahap porsi latihan yang diberikan langsung oleh staf pelatih Juventus.

Sekitar tiga tahun yang lalu, Emil masih bermukim di Indonesia. Ayahnya pun hingga kini masih menyandang status WNI. Emil mengaku sangat terkesan pernah tinggal di Indonesia. Bagi Emil, keindahan alam di Nusantara sulit untuk dilupakannya.

Emil Audero Mulyadi, Pemuda NTB yang Jadi Kiper Juventus, Italia

“Saya sangat menyukai pantai-pantai yang ada di Indonesia dan berselancar disana, Pantai Selong Belanak menjadi favorit saya karena sangat indah,” ujar pemain yang baru saja terpilih sebagai penjaga gawang terbaik di ajang penghargaan “The Young Italy Talents of The Future 2012″, seperti dikutip indonesiatalent.net.

Dua tahun yang lalu, Emil memutuskan mengasah karier sebagai pesepakbola di tanah kelahiran sang ibu, Italia. Pilihan Emil terbukti tepat. Hanya beberapa bulan setelah berkarier di Italia, dia direkrut Juventus. Tidak hanya itu, Emil pun menjelma menjadi pemain utama di tim Juventus U-17.

“Ketika saya bermain untuk salah satu klub di Italia, saya mengikuti beberapa kali training session dengan Juventus dan setelahnya Juventus mengatakan pada saya bahwa mereka tertarik dengan saya dan menyatakan bahwa mulai tahun depan (2011) saya adalah pemain Juventus,” papar pemain yang bisa berbahasa Indonesia itu.

Gemilangnya penampilan kiper bertinggi badan 188 sentimeter ini langsung tercium ke seantero Italia. Namanya pun dipilih masuk memperkuat timnas Italua U-17. Hingga kini Emil menjadi pilihan utama timnas Italia U-17.

Emil Audero Mulyadi, Pemuda NTB yang Jadi Kiper Juventus, Italia
Emil dkk di timnas Italia.

Prospek karier Emil di Juventus pun cerah. Ini terbukti dengan keputusan pelatih Antonio Conte memanggilnya berlatih dengan tim utama si Nyonya Tua pada Januari ini.

Segala dokumentasi debut Emil di tim utama terpublikasi luas di akun Twitter. Emil sendiri sangat antusias dengan debut perdananya dalam latihan tim utama. Laman Twitter Emil Audero Mulyadi, @EmilAudero, sontak dibanjiri oleh ucapan selamat yang mayoritasnya adalah pengguna Twitter asal Indonesia.[]

Siswa SMKN 1 Cerme Manfaatkan Kulit Pisang dan Durian Sebagai Sumber Listrik

Kulit durian dan kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik karena kandungan natrium, kalium, dan magnesiumnya dapat digunakan sebagai sumber energi pada baterai bekas yang sudah dibuang isinya.

Siswa SMKN 1 Cerme Manfaatkan Kulit Pisang & Durian Sebagai Sumber Listrik
Memanfaatkan kulit pisang dan durian sebagai sumber energi listrik sangat mudah. Alat yang diperlukan hanya tang, obeng, pisau, multimeter atau AVO (ampere, volt, ohm) meter, lampu LED, kabel, dan blender. Media yang disiapkan adalah kulit bagian dalam durian atau pisang.

Kulit durian atau pisang diblender, kemudian dimasukkan ke dalam wadah baterai kosong, lalu dipadatkan. Baterai ditutup rapat dan disegel. Baterai yang sudah diisi kulit pisang atau durian diuji dengan AVO meter untuk mengetahui daya kuat arus dan beda potensial (tegangan) yang dihasilkan.

Putu Oka Sukanta & Dominikus Sorabut Terima Penghargaan Human Rights Watch

Dua penulis Indonesia, Putu Oka Sukanta dari Bali dan Dominikus Sorabut dari Papua mendapat penghargaan Hellman/Hammett dari lembaga hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW).

Putu & Dominikus termasuk dari 41 penulis dari 19 negara yang menerima penghargaan tahunan internasional yang diberikan setiap tahun bagi penulis yang berkomitmen pada kebebasan menyampaikan pendapat dan ketabahan mereka dalam menghadapi penyiksaan berlatar belakang politik atau pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan membutuhkan bantuan keuangan. Mereka yang dianugerahi hadiah itu termasuk wartawan, blogger dan penyair.

Putu, kelahiran Singaraja pada 1939, adalah penyair dan penulis novel. Semasa mudanya ia adalah wartawan dan aktif dalam perhimpunan seniman berhaluan kiri pada era Sukarno.

Pada awal 1966, Putu ditahan selama 10 tahun karena berbagai tulisan dan organisasinya, serta mengalami siksaan seperti pemukulan dan dibiarkan kelaparan. Meskipun kondisi-kondisi penjara yang tidak manusiawi, ia sempat mempelajari akupunktur dan obat-obatan herbal dari sesama tahanan.

Setelah dibebaskan pada 1976, ia mencari nafkah dengan bekerja sebagai akupunkturis dan ahli herbal serta menerbitkan banyak sajak, cerita  dan novel lewat penerbit-penerbit alternatif dan internasional karena penerbit-penerbit utama di Indonesia menolak karyanya. Ia juga menulis banyak buku mengenai pengobatan tradisional dan akupunktur.

Dominikus adalah aktivis Papua yang memproduksi sejumlah film dokumenter mengenai isu-isu seperti penggundulan hutan, penambangan liar dan upaya pemerintah Indonesia untuk melenyapkan budaya Melanesia Papua.

Pada 2010, ia mewawancarai seorang petani Papua yang disiksa oleh tentara Indonesia yang memaparkan ke dunia internasional penyiksaan dan penderitaan para petani. Dominikus sudah menulis beberapa artikel dan sejumlah  manuskrip buku mengenai orang Papua.

Dalam pernyataan tertulisnya, HRW mengatakan Dominikus ditangkap sewaktu menghadiri demonstrasi damai bagi kemerdekaan  Papua Oktober 2011, ketika polisi Indonesia dan tentara melepaskan tembakan ke kerumunan dan menahan lebih dari 300 demonstran.

Dominikus didapati  bersalah melakukan pengkhianatan bersama 4 tokoh Papua lainnya dan dijatuhi hukuman penjara tiga tahun. Ia kini berada di penjara Abepura di Jayapura, Papua.

Menurut HRW di New York, hadiah Hellman/Hammett membantu penulis yang menderita  lantaran menerbitkan informasi atau menyampaikan ide yang mengecam atau menyinggung kalangan yang berkuasa.

Penghargaan ini adalah untuk mengenang mendiang penulis skenario Amerika Lillian Hellman dan novelis Dashiel Hammett, teman hidupnya sejak lama. Keduanya diinterogasi Komite Kongres AS terkait keyakinan politik dan afiliasinya selama investigasi anti-komunis yang agresif pada 1950an. Hellman menderita secara professional dan tidak dapat menemukan pekerjaan, sementara Hammett dipenjara.

Selama 22 tahun, lebih dari 700 penulis dari 92 negara telah dianugerahi penghargaan Hellman/Hammett dengan hadiah US$10.000, sehingga jumlah totalnya telah mencapai lebih dari $3 juta dolar.

Program ini juga memberi bantuan darurat kepada para penulis yang secepatnya harus meninggalkan negara mereka atau memerlukan pengobatan segera setelah menjalani hukuman penjara atau mengalami penyiksaan.

Dari ke-41 penerima hadiah itu, 23 berasal dari Asia, 2 dari Eropa dan Asia Tengah, 6 dari Timur Tengah dan Afrika Utara, 10 orang dari Afrika.[]

Sumber: voaindonesia.com

Film “Negeri di Bawah Kabut” Raih 3 Penghargaan di Jogja Asian Film Festival (JAFF)

Film Negeri di Bawah Kabut atau The Land Beneath the Fog kembali meraih penghargaan internsional. Kali ini Negeri di Bawah Kabut meraih 3 penghargaan dalam ajang Jogja Asian Film Festival (JAFF), yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta XXI pada 1 – 5 Desember lalu. Tiga penghargaan yang diterima masing-masing dari Geber Award, NETPAC Award, dan special mention.

“JAFF identik dengan peta sinema Asia. Setiap penyelenggaraan selalu menghasilkan peta agar kita semua bisa mengetahui perkembangan mutakhir sinema Asia,” tutur Presiden Festival, Garin Nugroho, di malam penghargaan JAFF di Taman Budaya Yogyakarta, (5/12).

Dikutip dari situs Filmindonesia, penghargaan tertinggi ajang ini, memilih Bunohan karya Dain Said (Malaysia) mendapat Golden Hanoman. Sedangkan film Postcard from the Zoo karya Edwin mendapat Silver Hanoman.

“Bunohan merupakan film yang mampu memanfaatkan lokalitas dengan sangat baik, sehingga menghasilkan potensi artstik dan komersil yang sama tingginya,” Paul Agusta, salah satu juri, berkomentar.

Sementara kategori NEPAC memilih Cartas de la Soledad karya Teng Manganaskan II (Filipina) dan Negeri di Bawah Kabut sebagai pemenangnya.

“Untuk film Negeri di Bawah Kabut, bahasa visual yang dipakai Shalahudin Siregar puitis dan efektif dalam menceritakan kehidupan petani dan perubahan iklim. Semakin ke sini, isu perubahan iklim bisa dibilang semakin mendesak,” komentar Zhang Wenjie.

Negeri di Bawah Kabut juga menang di kategori Geber Award. Film ini bersaing ketat dengan film Bunohan.

Untuk kategori film pendek terpilih The Three Sisters karya Leon Cheo (Singapura) sebagai peraih Blencong Award. Ajang ini juga memberikan penghargaan khusus pada film berjudul Blames and Flames karya Mohammadreza Farzad (Iran).

Kedua film itu bersaing dengan 7 film pendek lain yang masuk nominasi, seperti Bunglon (Angkasa Ramadhan, Indonesia), Overseas (Anocha Suwichakornpong & Wichanon Somumjarn, Thailand), Hunger Pangs (Richard Legaspi, Filipina), Please Me Love (Sidi Saleh, Indonesia) dan Ritual (Ismail Basbeth, Indonesia). Tujuh film yang masuk nominasi ini telah mengalahkan 48 film pendek yang terdaftar.[]

Sumber: cekricek.co.id

Indonesia Raih Penghargaan President’s Trophy di Parade Bunga Pasadena, AS

Indonesia kembali meraih penghargaan President’s Trophy dalam Parade Bunga Mawar di Pasadena, California, yang diikuti oleh 41 kendaraan hias berbagai instansi di negara bagian Amerika Serikat dan beberapa negara di dunia.

Indonesia Raih Penghargaan President’s Trophy di Parade Bunga Pasadena, AS
“Ini sudah sesuai dengan target kami, untuk mempertahankan President`s Trophy,” kata Wakil Delegasi Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Noviendi Makalam usai Parade Bunga Mawar ke-124, di Pasadena, California, Amerika Serikat (AS), 31 Desember 2012.

Tahun lalu, kendaraan hias Indonesia juga mendapat President`s Trophy sebagai penghargaan untuk peserta nonkomersial yang menggunakan bunga paling efektif pada kendaraan hias mereka.

“Kami sebetulnya belum puas, seharusnya kita dapat tropi lebih tinggi lagi,” kata Novendi.

kendaraan hias pasadena di indonesiaproud wordpress comPada ajang tahunan itu, Indonesia menampilkan dua kendaraan hias, yaitu satu kendaraan hias kecil yang menampilkan obyek wisata stupa dan gamelan di Jawa Tengah, serta kendaraan besar yang menampilan wayang golek dalam wujud Krisna, Arjuna, dan Gatot Kaca.

“Kita harus melakukan sinergi untuk mencapai penghargaan lebih tinggi pada Parade Bunga Mawar Pasadena tahun 2014,” ujarnya.

Noviendi mengatakan, keikutsertaan Indonesia pada Parade Bunga Mawar di Pasadena dimaksudkan untuk memromosikan pariwisata nasional di Amerika Serikat (AS).

“Promosi pariwisata di AS tidak hanya dilakukan lewat penjualan melalui pihak ketiga, tapi juga memperkenalkan Indonesia pada masyarakat luas di negeri itu,” kata Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, sekitar satu juta orang menonton parade itu secara langsung dan 34 juta orang menonton dari siaran televisi di AS.

Keikutsertaan Indonesia pada Parade Bunga Mawar tahun 2013 merupakan kedua kalinya setelah 16 tahun absen ikut pada kegiatan tersebut sejak 1996.

Pada 1992 dan 1995 Indonesia mendapat “Grand Marshall`s Trophy” sebagai kendaraan hias yang memiliki konsep dan desain paling kreatif.[]

Sumber: antaranews.com

The Raid Masuk Jajaran Film Terbaik 2012

Film The Raid atau Serbuan Maut memang fenomenal. Kehadirannya tidak hanya membekas dalam ingatan penikmat film di Indonesia, tetapi juga penonton di luar negeri. Film yang diproduseri oleh Ario Sagantoro dan disutradarai Gareth Evans ini diputar serentak di Indonesia dan Amerika Serikat pada 23 Maret 2012. The Raid merupakan film Indonesia pertama yang diputar serentak di Amerika dan Indonesia.

The Raid Masuk Jajaran Film Terbaik 2012
Sambutan positif tak hanya datang dari publik Indonesia, tapi juga penikmat film luar negeri memberi apresiasi tinggi kepada film yang dibintangi Iko Uwais, Joe Taslim, Donny Alamsyah dan Ray Sahetapy ini. The Raid telah memperoleh penghargaan di beberapa festival film internasional.

Seperti media kebanyakan, sejumlah media hiburan luar negeri pun membuat kaleidoskop film terbaik tahun ini. The Raid masuk dalam daftar film terbaik tahun ini menurut sejumlah situs berita asing, antara lain Female First dan Total Film.

Weleh, “PSY” Si Artis Video Gangnam Style Pakai Avatar Buatan Indonesia untuk Akun Twitternya

Artis Korea Selatan, PSY, yang baru-baru ini membuat rekor kunjungan 1 miliar untuk video Gangnam Style-nya di YouTube, menggunakan avatar buatan Indonesia untuk akun twitter-nya. Avatar berasal dari sebuah aplikasi permainan (app game) buatan Indonesia yang disebut Icon Pop Quiz.

Weleh, “PSY” Si Artis Video Gangnam Style Pakai Avatar Buatan Indonesia untuk Akun Twitternya
Permainan Icon Pop Quiz mirip dengan permainan Quiz Logo yang terkenal, di mana pengguna harus menebak jawaban yang benar dari gambar yang diberikan, bukan untuk menebak nama merek, tetapi topiknya untuk acara/pertunjukan dan tokoh terkenal. Permainan ini dikembangkan oleh pengembang Alegrium Indonesia, dan avatar PSY dirancang oleh si pengembang.

Interview With Vinna Kurniawati (@Black_Rabbit13)

Indonesia Revive! -- Kita sudah mereview buku The Cronicle of Enigma kemarin, kini saatnya kita review penulisnya nih. Seperti yang sudah dijanjikan, kita bakal mendengar suara penulisnya, yaitu Kakak Vinna Kurniawati. Istilah kita, Voice of Indonesia, suaranya rakyat Indonesia untuk membesarkan diri dan juga negara tercintanya. 

Mari simak interviewnya di bawah ini, mudah-mudahan interview ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian:

Semakin Jarang di Indonesia, Sudah Populer di Eropa Ratusan Tahun Lalu

Indonesia Revive! -- Siapa yang tahu harga permen jahe saat ini? Maklum, semakin jarang dijual di warung-warung sekitar kita. Permen jahe biasanya diproduksi oleh industri rumahan, jadi kalah bersaing dengan permen lain hasil pabrik.

Namun, siapa menyangka, permen ini ternyata sudah ratusan tahun terkenal di Eropa. Setidaknya begitulah yang tertuang dalam buku Island of Java karya John Joseph Stockdale.

Dalam bukunya itu, petualang asal Inggris ini menyatakan bahwa Belanda -- melalui pemerintah kolonialnya, yaitu Hindia Belanda -- mengirimkan sebanyak 5.000 kilogram produk yang disebut dengan candied ginger dari Batavia ke Eropa dalam tahun 1778. Jumlah itu sudah sangat besar untuk ukuran masa itu.

Panganan kecil ini digemari oleh masyarakat Eropa karena dirasakan pas untuk kondisi alam mereka yang dingin.

Selain itu, panganan tradisional -- karena bahan utamanya jahe -- dapat menghangatkan badan, menyegarkan tenggorakan, dan menyembuhkan kembung si pemakannya.

Hebatnya -- sedikit narsis nih -- permen jahe menjadi salah satu permen khas Indonesia yang tidak kalah terkenal dibanding Nougat (Perancis) atau Gummy Bear (Jerman).

Semakin meyakinkan kalian untuk bangga terhadap Indonesia? Ayo bangun Indonesiamu. Tim Redaksi Indonesia Revive!/pelbagai sumber]

Buku Karya Anak Bangsa, The Chronicle of Enigma: The Two Rings

Indonesia Revive! -- Rasa-rasanya penulis di Indonesia semakin banyak. Namun, bukan sembarangan penulis, karena buku yang ditulis oleh pemilik blog Black Rabbit's Diaries dan akun twitter @black_rabbit13, Vinna Kurniawati, ini bergenre fantasi. Genre yang masih jarang ditulis penulis Indonesia. Buku yang diterbitkan oleh penerbit Medium tahun 2011 lalu ini, berjudul: The Chronicle of Enigma: The Two Rings.

SMK Negeri 3 Madiun Olah Limbah Sampah Plastik Jadi BBM

Indonesia Revive! --Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengapresiasi temuan mesin atau alat pengolah limbah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) alternatif karya para siswa dan pengajar SMK Negeri 3 Kota Madiun.

Hal itu disampaikan gubernur saat acara Pencanangan Gerakan Ramah Lingkungan Menuju Kemakmuran dan Pemanfaatan Sampah Plastik Sebagai BBM Alternatif di Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Sabtu (18/2).

Bersamaan dengan acara ini, gubernur Jatim juga memberikan bantuan mesin pengolah limbah sampah plastik menjadi BBM alternatif kepada 12 sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Timur.

“Ini kelasnya sudah ‘discovery’. Tidak ada kata yang paling tepat selain luar biasa. Mereka ini telah melakukan inovasi dengan mengubah sampah plastik yang selama ini beban, menjadi energi,” ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendukung pengembangan alat ini untuk memperkuat kelas menengah ke bawah masyarakat Jawa Timur dalam mengurangi angka kemiskinan.

“Riset ini harus dibiayai untuk menjadi ekonomis dan digunakan untuk masyarakat. Temuan ini selaras dengan program Pemprov Jatim terkait penurunan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan pembangunan kelas menengah,” katanya.

Pihaknya menilai dengan menggandeng Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan (KAPAL) Jawa Timur, temuan mesin pengolah limbah sampah plastik menjadi BBM alternatif akan semakin berkembang dan menyentuh masyarakat.

“Untuk langkah awal, mesin tersebut akan diberikan kepada sejumlah SMK di Jawa Timur. Kedepan, penggunaan alat ini terus didorong untuk ditempatkan di pengolahan-pengolahan sampah yang ada,” terang dia. (Ant/OL-9)

Sumber: Media Indonesia

Demi Indonesia Sehat, Perjuangan Naning AA di Bidang Kesehatan Toilet

Indonesia Revive! -- Pada 1999, Naning Adiningsih Adiwoso disambangi pemilik produsen toilet ternama untuk mengikuti konferensi toilet di Kyozo, Jepang. Naning menampiknya. "Apa yang menarik dari toilet?" ujar pemilik PT ADI (1975-1977), konsultan desain interior, arsitek, perencana fasilitas dan lingkungan ini. Namun perusahaan tersebut meyakinkannya untuk berpikir terbuka. Akhirnya, dia pun berangkat ke Kyozo.

Ternyata, konferensi yang dengan enggan ia datangi itu justru membuka matanya. Ia baru memahami bahwa Asia, sebagai benua dengan penduduk terbanyak, paling rentan terhadap pelbagai penyakit yang ditularkan karena pola hidup yang tidak sehat, di antaranya sembarangan membuang hajat.

Ia pun menjadi amat antusias menggeluti dunia toilet. "Saya suka ditantang," kata wanita yang pernah mengenyam pendidikan di International Institute of Interior Design, Washington, DC, USA (1972-1975) dan Environmental Design, Pratt Institute, New York, USA (1975-1977) ini.

Menurut dia, kebanyakan masyarakat Indonesia meremehkan ruang yang sehari-hari berkali-kali digunakan ini. Bahkan sebutan yang diberikan pun adalah kamar kecil atau kamar belakang. Cara memperlakukannya pun seperti perlakuan terhadap anak tiri dalam cerita film, dibiarkan basah, kotor, dan berbau. "Padahal toilet yang kering itu penting untuk kesehatan," kata Ketua Green Building Council Indonesia (2008) ini.

Belum lagi, banyak orang Indonesia tak paham soal standar pembangunan toilet. Misalnya jarak antara pintu dan toilet minimal 80 sentimeter. Naning pun kian tergugah untuk mendalami masalah toilet ini. Ia mulai mengkampanyekan toilet bersih dan kering. Apalagi, menurut Naning, Indonesia tertinggal jauh dibanding negara-negara lainnya soal toilet ini.

Ia pernah harus menahan malu saat berlangsung pertemuan Asosiasi Toilet Dunia di Singapura pada 2001. Saat itu delegasi Cina -- negeri terbesar jumlah penduduknya -- mengatakan negerinya sudah mulai memperbaiki pengurusan toilet sejak 1995, sebagai persiapan menjadi tuan rumah Olimpiade 2008. "Gila, kan, jauh-jauh hari persiapan mereka," katanya.

Banyak negara lain juga berpandangan toilet amat penting dalam kaitannya dengan pariwisata. Saat konferensi tingkat tinggi Organisasi Toilet Dunia di Beijing, Cina, pada 2004, konsep Better Toilet More Tourist diperkenalkan. Slogan A Nation without Clean Toilet is a Nation without Culture didengungkan.
Naning kian terpacu. Pada 2001 ia mendirikan Asosiasi Toilet Indonesia. Ia juga menjadi salah satu pendiri World Toilet Organization pada 2002. Perjuangan Naning tak cepat berbuah. Ia bahkan biasa ditertawai atau dicemooh. Termasuk ketika ia meminta bantuan ke kementerian yang berkorelasi dengan pembangunan infrastruktur dan kesehatan.

Ia pernah mendapat komentar, "Kan sudah ada MCK (infrastruktur untuk mandi, cuci, kakus)." Padahal, ia menegaskan, ini bukan hanya urusan keberadaan MCK, tapi bagaimana membangun toilet yang bersih dan kering.

Naning tak surut. Untung, gerakannya kemudian didukung Menteri Kebudayaan dan Pariwisata waktu itu, I Gede Ardhika. Asosiasinya mulai menerbitkan stiker dan poster mengkampanyekan toilet kering dan bersih.

Awalnya, ia berkonsentrasi pada toilet umum, seperti di jalan, terminal, bandara, dan mal. Setelah itu, toilet sekolah menjadi perhatiannya. Ia mempelajari banyak anak yang memilih menahan buang hajat lantaran toilet di sekolah bau, kotor, dan tidak sehat. "Akibatnya, sakit." Untuk tugas ini, "Anak-anak sekolah kami angkat menjadi ambassador of toilet." kata peraih Student Design Award, IIID (1975) ini.
Sementara itu, kampanye kepada para desainer interior juga digalakkan. Anggota Badan Eksekutif Himpunan Desainer Interior Indonesia ini mensosialisasi cara membangun toilet yang sehat dan memenuhi standar dunia. "Demi Indonesia sehat," kata peraih 2 penghargaan Pro Vitae Award oleh International Federation of Interior Architects (IFI) yang bermarkas di Montreal, Kanada karena membuat Green Toilet- Tsunami Aceh dan One School Reconstruction Gempa Jogja (2007) ini.

Sumber tulisan, sumber foto