Jadi Inovator Lewat "Croissant Tahu" dan "Cookie Cangkang Telur"


Gelatin ikan cucut yang dikemas dalam botol kecil, salah satu produk kreasi mahasiswa Teknik Pangan, Universitas Pelita Harapan. Gelatin bisa digunakan sebagai bahan pengental pada es krim yang terjamin halal.

Mau jadi penemu atau ilmuwan? Orang Indonesia pun bisa menjadi seorang inovator atau penemu seperti para ilmuwan Amerika atau Inggris yang terkenal di dunia. Semuanya bisa dilakukan asalkan ada kemauan dan minat. Siapa pun bisa menjadi ilmuwan seperti Thomas Alva Edison yang berhasil menemukan lampu, dan Newton yang menemukan gaya gravitasi.

Seperti yang telah dibuktikan oleh para mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan (UPH), baru- baru ini. Mahasiswa kreatif ini mengadakan acara bertajuk Food Explore yang di dalamnya berisi pameran makanan- makanan hasil buatan sendiri. Mereka melakukan eksperimen dan berhasil membuat beberapa produk makanan yang unik dan tentunya juga bermanfaat bagi tubuh penikmatnya.

Makanan yang dipamerkan di antaranya adalah croissant tahu, cookie cangkang telur, jellyholic atau jelly yang mengandung alkohol, sambal bonggol pisang, soypumpkin, dan es krim yang komposisinya diambil dari kacang kedelai dan labu sehingga kadar lemaknya rendah karena lemak yang dipakai adalah lemak nabati. Di samping itu, ada pula minuman hasil fermentasi jagung yang rasanya mirip sekali seperti wine. Minuman tersebut berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh. Semua rasanya nikmat ....

Selain itu, mahasiswa Teknologi Pangan ini juga berhasil menciptakan gelatin atau bahan yang biasa dipakai sebagai pengental es krim. Gelatin yang berhasil dibuat adalah gelatin berbahan dasar ikan cucut. Dengan menggunakan gelatin dari ikan cucut, maka es krim terjamin halal.

Rangkaian acara yang digelar selama 3 hari (28-30 April) itu juga menyelenggarakan lomba antarpelajar SMU. Lomba tersebut menguji sejauh mana pengetahuan para peserta mengenai makanan. Tiga seminar yang menyangkut pendidikan teknologi pangan juga digelar dalam Food Explore, termasuk tentang "Tetap Sehat dengan Fast Food".

Fast Food atau makanan cepat saji pasti sudah tidak asing lagi di lidah orang- orang Indonesia. Fast Food seperti yang diketahui, kurang baik untuk kesehatan. Tetapi, jangan putus asa dulu, karena ternyata ada solusi bagi para penggemar makanan cepat saji yang ingin tetap sehat walalupun mengkonsumsi makanan cepat saji.

Tidak sedikit kita yang sadar kalau faktanya makanan cepat saji kurang baik untuk kesehatan karena kandungan lemak dan minyak tak jenuhnya dapat menyebabkan serangan jantung. Lalu bagaimana jika kita tetap ingin menikmati fast food tanpa khawatir terserang penyakit-penyakit yang mengerikan itu?

Wied Harry Apriadji, salah seorang pembicara, mengatakan kalori berlebihan yang terkandung dalam pizza, fried chicken, kentang goreng, burger, nugget, dan sebagainya dapat menyebabkan kegemukan. Kandungan garam di dalamnya juga dapat menyebabkan darah tinggi atau hipertensi. Begitu pula dengan kandungan gula, protein, dan kurangnya serat yang dapat menyebabkan susah buang air besar. Kecanduan fast food juga dapat meningkatkan risiko kanker pada konsumennya.

Kebutuhan kalori manusia dewasa per harinya adalah 2.000 kal, sementara pada satu potong ayam goreng ditambah kentang goreng dan satu gelas softdrink mengandung 2.520 kal. Wied Harry menganjurkan bagi yang gemar mengkonsumsi fast food agar membatasi konsumsi menjadi tidak lebih dari lima kali dalam seminggu. Kemudian, makanlah fast food dengan jenis yang berbeda dan tidak fanatik pada jenis tertentu. Ia juga menambahkan, kalau bisa gantilah softdrink dengan air mineral atau lemon tea.

Jika bepergian, bawalah bekal, seperti buah dan sayuran. Jangan kentang goreng atau keripik kentang. Selain itu, olahraga juga sangat berpengaruh agar tubuh tetap aman dari efek-efek buruk fast food. Lakukanlah jalan kaki atau naik turun tangga.

Sumber

0 komentar:

Post a Comment