Mahasiswa Ciptakan Alat Terapi Oksigen Mikrokontroler
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Fadli Damopolii menemukan alat pengendali pemberian terapi oksigen berbasis mikrokontroler.
“Alat itu memungkinkan untuk mengatur volume oksigen dan jangka waktu pengeluaran oksigen dalam terapi kesehatan,” kata Fadli saat memaparkan hasil karyanya berupa alat pengendali pemberian terapi oksigen berbasis mikrokontroler, di Yogyakarta, Jumat.
“Alat itu memungkinkan untuk mengatur volume oksigen dan jangka waktu pengeluaran oksigen dalam terapi kesehatan,” kata Fadli saat memaparkan hasil karyanya berupa alat pengendali pemberian terapi oksigen berbasis mikrokontroler, di Yogyakarta, Jumat.
Mahasiswa ITB Juarai Kompetisi Robot AS
VIVAnews - Syawaludin Ramatullah, Samratul Fuadi, Aslih Damaetri dan Dody Suhendra merupakan empat mahasiswa ITB yang mengharumkan Indonesia dalam kompetisi robot internasional di Amerika Serikat pada 9-10 April 2011 lalu. Dua tahun mereka habiskan untuk untuk menciptakan robot pemadam kebakaran yang dinobatkan sebagai juara.
Alat Terapi Oksigen Ciptaan Mahasiswa UMY Yogyakarta
"Penggunaan komponen mikrokontroler memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan alat manual, yakni dalam keakuratan dan kecepatan,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Fadli Damopolii menemukan alat pengendali pemberian terapi oksigen berbasis mikrokontroler.
Mahasiswa Ciptakan Alat Pengukur Polusi Udara
YOGYAKARTA--MICOM: Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Syukri menciptakan alat pengukur karbon monoksida (CO) di udara yang dapat diakses melalui telepon seluler.
"Melalui alat itu masyarakat dapat mengetahui kadar karbon monoksida yang ada di udara, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya udara yang bersih," kata Muhammad Syukri di Yogyakarta, Sabtu (26/2).
"Melalui alat itu masyarakat dapat mengetahui kadar karbon monoksida yang ada di udara, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya udara yang bersih," kata Muhammad Syukri di Yogyakarta, Sabtu (26/2).