Pompa Turbin untuk Pembangkit Listrik Buatan Indonesia

Indonesia Revive! -- Dahulu impor merajalela, kini Indonesia mampu menunjukkan kemampuannya dengan memproduksi pompa generasi terbaru berbasis teknologi tinggi untuk pembangkit listrik.

Pompa penggerak turbin produksi PT Torishima Guna Engineering tersebut mulai diluncurkan di Jakarta, Selasa (17/1/2012).

Peluncuran dilakukan oleh Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi didampingi Presiden Direktur TGE Ridwan Setiadi dan Kepala Divisi Manajemen Risiko PT PLN Amir Rosidin.

Budi mengatakan, prinsipnya, kalau PT PLN sebagai pengguna yakin menggunakan produk lokal, industri dalam negeri juga akan semangat dalam proses produksi.

Ridwan menuturkan, pompa ini generasi terbaru produksi dalam negeri. Tingkat komponen dalam negeri untuk produk TGE mencapai 70 persen.

Reference: indonesiaberprestasi

Setelah Andik Vermansyah, Kini Alfin Ismail Jadi Incaran Klub Besar

Indonesia Revive! -- Bertambah lagi pemain muda Indonesia yang diincar oleh klub Italia. Kali ini, giliran Alfin Ismail Tuasalamony, pemain sepak bola asal Maluku.

Pemain berusia 19 tahun ini sebelumnya sudah bermain di kompetisi Eropa. Dia bermain untuk CS Vise, tim divisi dua Belgia.

Melalui akun Twitter resmi Vise, Alfin dikabarkan tengah diminati oleh klub Serie-B, yakni Vicenza. Bahkan, perwakilan Vicenza juga disebutkan akan menyambangi Belgia untuk menyaksikan langsung performa Alfian dalam laga melawan Antwerp beberapa waktu mendatang.

Sementara itu, Alfin sendiri bukanlah satu-satunya pemain berkebangsaan Indonesia di Vise. Klub itu memiliki empat pemain berkebangsaan Indonesia.

Selain Alfin, tiga nama lainnya, yaitu Yericho Christiantoko, Syamsir Alam, dan Yandi Sofyan Munawar. Mereka memang menjadi bagian dari proyek tim Sosiedad Anonima Deportiva (SAD) Indonesia yang berlatih di Uruguay.

Yericho dan Syamsir terakhir kali dipanggil pulang untuk memperkuat tim nasional U-23 yang berlaga di ajang SEA Geames XXVI di Jakarta, November lalu.

Reference: indonesiaberprestasi

Sehat Sutardja, Orang Indonesia yang Jadi CEO Marvell

Indonesia Revive! -- Siapakah Sehat Sutardja? Beliau adalah salah satu pendiri Marvell Technology Group, sebuah perusahaan yang terdaftar dan go public di index bursa NASDAQ New York Stock Exchange berkode saham MRVL. Namanya pun tercantum dalam Forbes Magazine dengan kekayaan bersih US$ 1 billion dan masuk dalam kategori Exclusive Billioners Club untuk pertama kalinya di tahun 2007.

Sehat Sutardja lahir di Jakarta tahun 1961. Selain sebagai salah satu pendiri Marvell Technology Group (pendiri lainnya adalah Pantas Sutardja, sang kakak), beliau juga menjabat sebagai President, Chairman of the Board, dan Chief Executive Officer sejak berdirinya Marvell tahun 1995. Sebagai tambahan, Beliau pernah menjadi President, Chief Executive Officer dan Director of Marvell Semiconductor, Inc. sejak berdirinya Perusahaan tersebut.

Ia dilahirkan di Jakarta, Indonesia. Sehat Sutardja menamatkan pendidikan menengahnya di Kolese Kanisius. Kemudian melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat dan meraih sarjana sains di teknik elektrik dari Universitas Negeri Iowa. Ia juga menjalani pendidikan pascasarjana Master of Science (M.Sc) dan Ph.D. dalam bidang teknik elektrik dan ilmu komputer dari Universitas California, Berkeley.

Riwayat Hidup Singkat Sehat Sutardja:
Saat kelas 6, Sehat Sutardja (M.S '83, Ph.D. '88 EECS) bilang kepada orangtuanya bahwa ia ingin berkarir dibidang elektronik. Artinya karir yang ingin dijalaninnya adalah menjadi tukang reparasi TV dan radio, maklum saja saat itu tahun 70-an. Padahal orangtuanya menginginkan dia menjadi seorang dokter. Sehat selalu memimpikan hal-hal hebat yang mungkin muncul dari elektronika. 30 tahun kemudian, ia masih saja menggemari hal-hal yang berbau elektronika.

Bersama dua alumni Berkeley lainnya, ia mewujudkan mimpi dan hasratnya dengan mewujudkan sebuah perusahaan IT yang luar biasa sukses, yaitu Marvell Group.

Marvell bermarkas di Sunnyvale, U.S. Dia hanya membutuhkan waktu 10 tahun untuk membesarkan Marvell . Bermula dari 3 orang (dengan modal keluarga), kini Marvell memiliki 1.800 pegawai dan menjelma menjadi perusahaan berharga milyaran dolar Amerika.
Sebagai mahasiswa Berkeley, Sehat dan kakaknya Pantas Sutardja (B.S '83, M.S. '85, Ph.D. '88 EECS) sangat giat belajar. Sehat bekerja kepada Paul Gray, seorang mantan profesor EECS (sekarang menjabat sebagai Executive Vice Chancellor and Provost) yang juga seorang ahli analog integrated circuit design. "Dekatnya hubungan kepada profesor-profesor ternama mendorong kami untuk bekerja lebih keras. Kami harus memberikan hasil yang lebih baik dari teman-teman yang lain," demikian katanya.

Setelah wisuda, Sehat beserta istri dan kakaknya mulai terjun di dunia nyata. Sehat berkonsentrasi dalam analog signal processing. Tujuh tahun kemudian, dia dan kakaknya berfokus dalam dunia digital, meskipun dalam perusahaan yang berbeda. Setelah beberapa tahun, mereka menyadari bahwa analog dan digital tidak dapat dipisahkan begitu saja. "Anda perlu keduanya untuk menyelesaikan masalah komunikasi di masa mendatang," demikian katanya. Keduanya memutuskan untuk mengkombinasikan analog dan digital didalam satu perusahaan.

Tahun 1995, Sehat beserta istri dankakanya mendirikan Marvell. Tahun-tahun awal dilalui dengan sangat berat. Mereka bekerja tak kenal waktu siang dan malam demi kesempurnaan produknya. Mereka bahkan tidak menggaji diri mereka sendiri dan hidup dalam kesederhanaan. Jarang sekali mereka bertemu dengan keluarga. Bahkan saat produk pertama mereka muncul dipasaran, mereka masih harus berjuang keras meyakinkan pembeli untuk membeli produk mereka tersebut.

"Saat itu kami sangat-sangat kecil, terlalu beresiko," kenang Sehat. "Saat itu sangat berat untuk kami. Kami rasa saat itu kami beruntung mendapatkan pelanggan, namun kami berhasil menciptakan produk yang tak dapat dilakukan oleh pesaing kami. Setelah tiga atau empat tahun berjalan, kami mendapatkan satu pelanggan. Tahun berikutnya kami mendapatkan pelanggan lainnya.

Akhirnya mereka berhasil. Sekitar tahun 2003, Ernst & Young menganugerahi Sehat dan istrinya sebagai Entrepreneur of the Year atas kegigihan mereka dalam inovasi, kepemimpinan teknologi dan kesuksesan bisnis.

Berdasarkan kesuksesan dan pengalamannya, Sehat memberikan nasihat kepada para mahasiswanya, "Belajarlah sebanyak mungkin, tentang software, biologi, fisika lanjutan, semua hal. Mengetahui satu jenis pengetahuan saja tidaklah cukup. Banyak orang berhenti belajar ketika mereka ingin menjadi seorang pengusaha. Itu adalah kesalahan terbesar yang ada."

Company Snapshot
Marvell Technology Group Ltd. provides various semiconductors, such as analog, mixed-signal, and digital signal processing integrated circuits. In addition, the company also designs integrated circuits that perform the critical functions in converged network systems.

Further, it also introduced integrated circuits that perform the management of power within electronic devices. The company's products include witching, transceiver, wireless, personal computer connectivity, gateways, communications controller, and storage and power management solutions that serve various applications used in business enterprise, consumer electronics, and emerging markets.

Its products enable the customers to store and move digital data by using media infrastructures or wireless. These products are also used for transmitting and recovering digitally converted analog signals to and from various types of broadband communications media.

The company primarily operates in Bermuda, Israel, China, Japan, Korea, Malaysia, the Philippines, Singapore, Taiwan, and the United States. Marvell Technology Group was founded and incorporated in 1995. The company is headquartered in Sunnyvale, California. Number of Employees: 1,917.

Sumber: Sandiaga-Uno

Promosi Kuliner, Buka Restoran Indonesia di Hongkong

Indonesia Revive! -- Menambah keragaman kuliner di Hong Kong, hadir satu lagi restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia, “So Bali Bali”. Konsul Jenderal RI, Teguh Wardoyo mengharapkan restoran So Bali Bali dapat turut serta dalam mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia di Hong Kong. “Diharapkan pula restoran ini turut perkenalkan Indonesia secara keseluruhan,” tambah Teguh.

Ditambahkannya, restoran yang terletak di Elgin Street 31 Soho tersebut rencananya juga akan dimanfaatkan sebagai galeri seni di mana sejumlah lukisan hasil karya pelukis-pelukis Indonesia ditampilkan dan dijual.

Kawasan Soho merupakan salah satu kawasan elit di Hong Kong yang terkenal sebagai pusat kuliner yang menyajikan beragam makanan dari berbagai negara. Kawasan ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata Hong Kong yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan asing.

Pemilik restoran, Mary So, adalah kerabat dari salah satu warga Indonesia yang telah lama bermukim di Hong Kong. Kecintaannya akan Indonesia, mendorong Mary untuk mendirikan restoran tersebut.

“Restoran ini tampak unik di antara restoran-restoran lain di sekitarnya karena dihiasi berbagai ornamen khas Bali,” jelas Mary.

Tidak hanya makanan khas Bali, tambahnya, restoran So Bali Bali juga menyajikan cukup banyak pilihan makanan asal Indonesia.

Peresmian restoran tersebut disemarakkan dengan tarian khas Jawa Barat dan tari Bali yang dibawakan oleh salah penari anggota Sanggar Budaya, sebuah organisasi binaan KJRI Hong Kong yang bergerak di bidang seni budaya.

Hadir dalam acara pembukaan tersebut sejumlah anggota APPIH, perwaklilan BUMN, staf KJRI Hong Kong, serta warga Hong Kong lainnya. Acara pembukaan juga diliput oleh media berbahasa Indonesia yang ada di Hong Kong.

Dalam catatan KJRI Hong Kong, saat ini terdapat sejumlah restoran yang menyuguhkan makanan Indonesia, baik skala besar maupun skala kecil.

Reference: indonesiaberprestasi

Indonesia, Tren Wisata Turis Inggris

Indonesia Revive! -- Tujuan wisata manakah yang dicari wisatawan asal Inggris secara online selama tiga tahun terakhir ini? Jawabannya ternyata mengarah pada negara-negara yaitu: Brazil, Rusia, India, China, kolombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki, dan Afrika Selatan. Tujuan wisata negara-negara tersebut diperkirakan akan mengisi tren wisata di tahun 2012. Hasil survey menunjukan dari 20 destinasi wisata favorit masyarakat Inggris menempatkan Indonesia duduk di urutan keenam dengan persentase sebesar 33.4 persen.

Berdasarkan analisa tren di tahun 2012 menunjukan perubahan signifikan dimana negara-negara seperti Brasil, Rusia, India, Cina, kolombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki, dan Afrika Selatan merupakan negara-negara dengan perkembangan ekonomi yang cukup tajam.

Seperti ditulis Skyscanner, Indonesia mengalami kenaikan 85 persen pencarian di situs-situs lokal dan 71 persen dalam pencarian situs global. Hal ini menunjukan bagaimana website dan sosial media memainkan peranan penting dalam industri pemasaran perjalanan dalam sebuah negara. Dalam hal ini kontribusi juga dilakukan operator tur dari Eropa yang menawarkan wisata ke negara-negara tropis terutama Bali, Lombok dan pulau-pulau eksotis lainnya seperti Komodo, Maluku dan Raja Ampat.

Sementara itu, Spanyol masih menjadi destinasi pariwisata nomor satu bagi warga nggris. Estonia mengalami kenaikan sebesar 89.8 persen kemudian disusul oleh Irak, Cape Verde, Banglades, Selandia Baru, dan Indonesia. Wisatawan Inggris dan juga Eropa masih mengincar destinasi wisata pantai untuk berwisata dalam waktu panjang maupun pendek.

Skyscanner sendiri adalah situs online pencarian perjalanan yang memberikan perbandingan online untuk biaya penerbangan dari jutaan rute pada lebih dari 600 maskapai penerbangan. Selain itu juga untuk penyewaan mobil dan memesan hotel. Skyscanner dapat membantu penggunanya untuk menemukan tiket penerbangan termurah dengan menunjukkan penawaran terbaik atau memilih tawaran yang sesuai bagi calon wisatawan. Selain tarif penerbangan, ada pula tarif hotel, biaya liburan dan harga sewa mobil yang paling murah. Situs ini tersedia dalam 27 bahasa dengan 60 mata uang.

Reference: indonesiaberprestasi

Dosen Unsud Berhasil Teliti Obat Kanker dari Cabai dan Jahe Merah

Indonesia Revive! -- Kanker adalah jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang karena mematikan dan hingga kini masih sulit ditemukan obat untuk menyebuhkannya. Proses pengobatan yang ada masih sangat mahal, dan rasa sakit pasien yang luar biasa menyebabkan penderitaan pasien kanker terus bertambah.

Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi tersebut, Heny Ekowati, peneliti dan dosen farmasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) berusaha meneliti untuk  menemukan tanaman obat untuk kanker. Akhirnya, penelitian yang dilakukan sejak 2009 tersebut mulai membuahkan hasil.

Heny menuturkan bahwa fokus penelitian yang dilakukannya meliputi dua hal, yaitu menemukan tanaman obat untuk menyembuhkan kanker dan obat untuk menekan efek samping dari pengobatan kanker yang dijalani pasien kanker.

“Kanker itu penyakit yang menimbulkan rasa sakit yang luar biasa bagi penderitanya.  Saat pasien kanker menjalani pengobatan seperti yang selama ini dilakukan, obat dan proses pengobatan itu juga menambah rasa sakit yang diderita pasien,” kata Heny.

Sejauh ini penelitian Heny yang cukup membuahkan hasil adalah jintan hitam (Nigella sativa) sebagai anti kanker. Penemuan terbarunya, yakni Campuran Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale cv Rubrum) sebagai anti kanker payudara dan Buah Cabai Jawa (Piper retrofractum) sebagai anti kanker serviks.

Keputusan Heny memilih Rimpang Jahe Merah dan Cabai Jawa sebagai objek penelitiannya adalah karena kedua tanaman tersebut asli tanaman Indonesia. “Saya ingin menemukan obat kanker dari tanaman asli Indonesia dan yang bisa di tanam dengan mudah oleh siapa saja, bahkan di halaman rumah. Lagipula, tanaman ini juga direkomendasikan oleh Badan POM karena dapat berfungsi kemopreventif dan kemoterapi,” ujarnya.

Penelitian Rimpang Jahe Merah dan Cabai Jawa tersebut telah sampai tahap uji coba terhadap binatang, yaitu tikus putih. Hasilnya, kedua tanaman ini sangat potensial sebagai tanaman obat untuk mengobati kanker maupun untuk mengurangi efek samping pengobatan kanker.

Dengan keberhasilan uji coba terhadap binatang ini maka kedua tanaman tersebut bukan lagi sekadar jamu, akan tetapi sebagai herbal terstandar. Kemudian, kedua tanaman tersebut dapat menjadi fitofarmaka (herbal telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang dipergunakan, dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku) jika sudah diujikan secara klinis terhadap pasien kanker.

Untuk mengembangkan terus penelitiannya dalam menemukan obat untuk kanker ini, Heny turut tergabung dalam Indonesian Society for Cancer Chemoprevention (ISCC). Heny juga membentuk Center of Excellence for Translational Research in Oncology (CENTRO)  pada Desember 2011 yang beranggotakan 31 orang, di antaranya mahasiswa S-2 dan S-1.

Reference: indonesiaproud

Ditolak Penerbit Lokal, Aya Lancaster Berkibar di Eropa

Indonesia Revive! -- Menjadi seorang penulis, baik fiksi maupun non-fiksi, jelas membutuhkan ketelatenan. Selain, dituntut memiliki imajinasi yang tinggi. Wawasan pun harus mumpuni. Namun, apakah hanya seperti itu? Tidak ternyata. Naskah jadi pun harus bisa dijual sesuai dengan selera pasar.

Jika tidak, apa yang terjadi? Berbagai penolak dari penerbit-penerbit pun bakal diterima. Bagi penulis kawakan hal tersebut biasa. Namun, bagaimana rasanya jika itu terjadi pada penulis baru? Rasanya dunia runtuh seketika. Kalau sudah begitu, lebih memilih mandek saja. Menulis enggan, mati pun tak mau.

Tapi, tekanan yang bertubi-tubi seharusnya membuat seseorang menjadi kuat. Dan... seharusnya menjadi lebih hebat. Sehingga, peluang sukses menjadi lebih besar.

Saat ini, seorang penulis bernama Aya Lancaster (@ayalancaster) yang masih duduk dibangku kuliah Institut Teknologi Harapan Bangsa telah berhasil melewati masa-masa itu. Bukunya (setelah ditolak berulang kali oleh penerbit-penerbit lokal Indonesia) Chronicles of The Fallen: Rebellion, diterbitkan oleh sebuah penerbit di luar negeri. Dan beredar di Eropa (seperti Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang), Singapura, dan Amerika Serikat.

Padahal, ide yang ditawarkan Aya berkutat di seputar cinta, persahabatan, dan pengkhianatan. Hanya saja tokohnya iblis wanita yang membuat penerbit lokal enggan menerbitkan. Mungkin mereka takut terkena SARA. Indonesia gitu loh Mungkin...


Novel yang mengisahkan tentang sisi lain malaikat dan iblis ini telah diresensi di majalah Reader Digest. Mungkin dalam waktu dekat bisa dinikmati oleh para pembaca di Indonesia. Sehingga para penggemar Aya tak perlu memesannya jauh-jauh ke negeri seberang. Semoga.

Bagaimana kehidupan Aya Lancaster setelah berhasil menerbitkan novelnya? Atau bagaimana rasanya ditolak berulang-ulang karyanya? Tim redaksi Indonesia Revive! akan mengulasnya pada interview sosok berprestasi Indonesia minggu depan. Don't misst it... [LPAP]

Sumber foto diambil dari postingan @ganiwirmandy di lockerz-nya.