Mahasiswa Indonesia Bikin Satelit, Siap Ngorbit 2012

Satelit mini atau nano-satelit buatan mahasiswa Indonesia akan diluncurkan pada tahun 2012, karena pembahasan antarmahasiswa UGM, ITB, ITS, UI, dan PENS ITS serta mahasiswa Indonesia di luar negeri sudah dimulai. “Mulai tahun 2009, kami melakukan serangkaian pertemuan dengan mahasiswa dari berbagai kampus,” kata peneliti asal Indonesia di TU Delft Belanda, Dedy H.B. Wicaksono, PhD., di Surabaya, Senin. Di sela-sela Lokakarya INSPIRE (Indonesian Nano Satellite Platform Initiative for Research & Education) di PENS ITS, ia mengatakan pertemuan akan berlanjut dengan penelitian secara intensif di Belanda atau di Indonesia. “INSPIRE merupakan forum pertemuan antarmahasiswa dengan berbagai stakeholder dari pemerintah dan lembaga riset untuk mendorong penguasaan teknologi satelit sejak kalangan mahasiswa,” katanya. Alumnus Teknik Fisika ITB Bandung (S1) pada tahun 1934-1998 itu menyatakan Indonesia sangat membutuhkan satelit untuk peta hutan, perikanan, bencana alam, kepulauan, kriminalitas laut, dan sebagainya.

“Kita sudah memiliki Satelit Palapa dan usianya sudah 30 tahunan. Teknologinya dibuat di luar negeri, sehingga devisa negara akan tersedot keluar dan kita akhirnya tidak memiliki kemandirian,” kata alumnus Tokyo University of Technology (S2) itu. Menurut alumnus TU Delft Belanda (S3) itu, satelit yang besar itu membutuhkan dana yang mahal hingga ratusan miliar atau bahkan triliunan, namun nano-satelit hanya berkisar Rp5 miliar dan satelit mini akan bertahan selama kurun tiga tahunan. “Tidak hanya murah, tapi nano-satelit itu sebenarnya dapat kita kuasai dengan mudah, apalagi di dalamnya sudah ada unsur pendidikan, aspek aplikasi teknologi, dan penelitian lintas keilmuan seperti telekomunikasi, elektronika, energi surya, dan sebagainya,” katanya.

Oleh karena itu, kata penggagas INSPIRE itu, para dosen dapat mendorong mahasiswa telekomunikasi yang selama ini merumuskan tugas akhir (TA) tentang alat-alat telekomunikasi seperti handphone (HP), namun kini dapat mengarahkan TA pada bidang satelit. “Jadi, pembahasan dapat dilakukan pada tahun 2009, lalu tahun 2010 dengan penelitian intensif, bahkan TU Delft sangat senang bila penelitian dapat dilakukan di Belanda, kemudian tahun 2011 dilakukan persiapan dan tahun 2012 ada peluncuran,” katanya. Senada dengan itu, Sekretaris Menkominfo, Dr Eng. Son Kuswadi, menyatakan dana pembuatan nano-satelit hanya Rp5 miliar dan bila dimulai dengan pertemuan, penelitian, hingga akhirnya peluncuran nano-satelit, maka akan dibutuhkan dana sekitar Rp10 miliar.

“Pembahasan lewat workshop yang melibatkan puluhan mahasiswa dari berbagai universitas itu akan kita lakukan dua kali selama tahun 2009, termasuk pembahasan dengan LAPAN, BPPT, IPTN, Departemen Kelautan dan Perikanan,” katanya. Setelah itu, kata dosen robotik PENS ITS Surabaya itu, pembahasan intensif untuk aplikasi akan dilakukan di TU Delft Belanda dan di Indonesia hingga tahun 2011. “Tahun 2012 akan kita lakukan peluncuran, apakah peluncuran akan memanfaatkan lembaga sejenis LAPAN di Indonesia yang sudah memiliki lokasi peluncuran roket atau mungkin LAPAN juga sudah siap pada tahun itu,” katanya. Ia menambahkan pemanfaatan nano-satelit itu akan diaplikasikan untuk fungsi telekomunikasi di saat bencana alam dan pencegahan pencurian ikan. “Nantinya, bisa juga untuk sensor cuaca,” katanya.

Dikronik dari bukucatatan-part1

Teknologi Orang Indonesia Dipakai NASA

Tak disangka-sangka, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi buatan Indonesia, Yaitu teknologi pemindai atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) temuan anak bangsa. ECVT adalah satu-satunya teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar dinding seperti pada pesawat ulang-alik.

 NASA mengembangkan sistem pemindai komponen dielektrik seperti embun yang menempel di dinding luar pesawat ulang-alik yang terbuat dari bahan keramik. Zat seperti itu bisa mengakibatkan kerusakan parah pada saat peluncuran karena perubahan suhu dan tekanan tinggi. Adalah Warsito P. Taruno yang mengembangkan ECVT, bermula dari tugas akhir Warsito ketika menjadi mahasiswa S-1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang, tahun 1991. Ketika itu pria kelahiran Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu “melihat” tembus dinding reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang opaque (tak tembus cahaya). Dia lantas melakukan riset di Laboratorium of Molecular Transport di bawah bimbingan Profesor Shigeo Uchida.

Tidak itu saja, Warsito melalui Ctech Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology yang didirikannya telah memproduksi Robot bernama Sona CT x001, sebuah Robot yang dibekali dua lengan untuk memindai tabung gas. Alat ini sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang, pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta. Perusahaan migas Petronas juga tertarik pada alat buatannya. Kini mereka masih dalam tahap negosiasi harga dengan perusahaan raksasa milik pemerintah Malaysia tersebut. Edwar Technology juga mendapat pesanan dari Departemen Energi Amerika Serikat. Nilai pesanan lumayan besar, denagn nilai US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar.

Dikronik dari bukucatatan-part1

Yang Terbaik di Indonesia, Yang Menginspirasi Dunia

Apakah Anda pernah mendengar nama besar, prestasi, dan kehebatan mereka di kancah internasional? Ya mereka adalah orang Indonesia. Jadi, apakah Anda masih malu menjadi orang Indonesia? Tampaknya semua itu harus dipikirkan ulang. Orang Indonesia banyak prestasinya. Inilah dia beberapa yang berhasil redaksi Indonesia Revive! rangkum, yaitu:

Pejuang HAM legendaris dan bapak pembebasan Negara Afrika Selatan, Nelson Mandela, setelah berhasil menghapus Apartheid di negerinya, mengakui bahwa perjuangannya itu diinspirasikan oleh perjuangan Syekh Yusuf dari Makassar.

PT.PAL sukses membuat salah satu kapal terbaik di dunia "Star 50" berbobot 50,000 ton. Salah satu Negara yang memesan kapal ini adalah Singapura.

Pabrik/manufaktur Mattel (boneka Barbie USA) hanya ada 2 di dunia. Pabrik pertama berada di China dan lainnya di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

Brand internasional yang amat prestisius, Gucci, menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya.

Bunga nasional Korea Utara yang amat popular Kimilsungia berasal dari Indonesia dan diberi nama oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno.

Airbridge –tangga belalai menuju pintu pesawat yang ngetrend di bandara-bandara dunia kali pertama dibuat oleh PT Bukaka, Indonesia.

Tahun 2002, dalam Special Edition TIME magazine on Asian Heroes, penyanyi Iwan Fals menjadi cover fullpage. Begitu juga dengan Aa Gym di tahun 2006 (The Holy Quran) dan Christin Hakim.

Mantan Presiden RI ke-3, BJ Habibie adalah pemegang 46 paten di bidang aeronautika dunia.

Menara Kuala Lumpur ternyata dirancang oleh putra Indonesia, Ir.Achmad Murdijat alumni ITB.

Dikronik dari bukucatatan-part1

Empat Eks Pejabat Indonesia yang Dianggap Clean

Emil Salim.
Membaca tulisan di thread Kaskus, saya menjadi bangga sebagai orang Indonesia. Kenapa? Masih ada orang-orang yang sangat manusiawi di muka bumi Indonesia. Meskipun lingkungan di kiri-kanan mereka bergelimangan. Sehingga bisa saja mereka berbuat curang. Namun, mereka tak melakukan itu.

Bagi saya, menolak untuk berperilaku seperti kebanyakan, lebih-lebih yang negatif itu gampang saja. Dan untuk berperilaku sebaliknya? Sulitnya bukan main. Terlebih godaan datang dari mana-mana. Tak meminta malah diberi. Tidak diterima dianggap tidak berterima kasih. Diterima dianggap salah. Di antara dua pilihan.

Saya angkat topi juga untuk pria bernama lengkap Satrio Budihardjo Joedono atau akrab dipanggil Billy. Bukan apa-apa. Saya saja sering sekali berkeinginan membeli barang-barang baru (dengan duit sendiri tentu). Pria ini semasa kerja malah bertahan keras dengan tasnya yang lusuh! Diberikan yang baru, tetap tak bisa menggantikan yang lama. Tas lusuhnya masih acap dibawa-bawa. Guci keramik dan lukisan yang terpampang di ruang kerjanya dulu adalah hasil kredit. Luar biasa?

Masih belum... Simak kisah Emil Salim. Tatkala menepi dari pusaran kekuasaan tahun 1993, ia tak memiliki rumah, selain satu rumah. Itu pun dia kontrakkan pada orang lain. Alhasil, dia hidup dari duit hasil kontrakan. Hidupnya konon lurus dan bersih.

Marie Muhammad lain lagi. Dia dikenal sebagai pria pemakai safari itu-itu saja. Merek sarung yang dimilikinya hanya dua: cap Gajah Duduk dan cap Mangga.

Kalau yang terakhir, Ir. Sarwono Kusumaatmadja, mengatakan dia "agak bersih-lah" ketimbang beberapa pejabat lainnya. Dia hanya menekankan hidup sederhan pada keluarganya. Dan hidup hemat tanpa melandasi dirinya untuk membeli barang-barang yang tidak dia inginkan.

Ada dua pikiran dalam kepala saya membaca thread dari kaskus tentang empat orang eks pejabat yang dianggap clean ini. Pertama, mereka hebat. Kedua, saya kok curiga kalau mereka memang benar-benar miskin sampai tidak bisa membeli apapun. Toh pegawai pemerintahan zaman dulu kan memang bergaji kecil. Tentu saja anggapan ini bias ya.

Terlepas dari benar-tidaknya pikiran saya, tetap saja saya bangga pada mereka. Dari kisah ini kita bisa kita menarik kesimpulan, yaitu: kesuksesan itu mempunyai landasan pondasi yang kuat. Sedikit demi sedikit ke arah lebih baik sudah bagus. Dibandingkan langsung banyak ke arah keburukan. Itu saja.

Pesan kami untuk para pembaca Indonesia Revive! adalah keep on your dream, and less talk do more. Mari berbuat lebih untuk diri kita masing-masing, keluarga, saudara, dan orang lain. Buat Indonesia bangkit dari tidurnya. :) [Lilih Prilian Ari Pranowo]

Lilih Prilian Ari Pranowo | Owner Catatan Lilih & Admin Indonesia Revive!

Sumber Foto: Wikipedia. Diedit dan dicropping oleh Lilih Prilian Ari Pranowo

Tim Emprit Melawan Tim Elang

"Indonesia hebat kalau bisa masukin saja satu gol ke gawang AC Milan," begitu kata saya pada bapak saya yang termangu-mangu di depan televisi, kemarin, tanggal 4 September 2011.

Ya, kami berdua di rumah, dan tentu saja banyak orang di luaran sana, menonton televisi. Menonton mereka-mereka yang tergabung dalam tim Indonesia All Star melawan AC Milan Glorie. Tidak panas-dingin seperti biasanya timnas lalu-lalu melawan Malaysia atau melawan Iran sebelumnya. Saya sedikit biasa saja hatinya.

Indonesia All Star vs AC Milan Glorie, 4 September 2011, Senayan, Jakarta.

Saya suka Indonesia mengadakan acara seperti ini. Selain bertujuan untuk menggalang dana, memajukan motivasi juga. Khususnya, timnas Indonesia sekarang ini. Di mana, mereka semua -- yang tergabung dalam timnas Indonesia All Star -- ingin membuktikan kepada seluruh penduduk Indonesia bahwa mereka masih tetap gaek. Garang. Dan menembus gawang Dida. Walaupun skor akhir 5-1 untuk AC Milan. Tetep. Tapi, bagi saya, walaupun tak menang, perolehan satu angka ini berarti dibanding tak meraih gol sama sekali.

Saya masih ingat bagaimana para striker kawakan Indonesia, berupaya menembus pertahanan AC Milan yang digawangi oleh Fransesca Baresi, Rocky Junior, dll. Bukan hasil akhirnya. Tapi, prosesnya dalam berupaya itu yang patut diacungi jempol. Tak mudah para striker Indonesia untuk menembus pertahanan tersebut. Di samping, karena "kelas" dan teknik yang sudah mumpuni, secara fisik para pemain Indonesia kalah. Yah, mungkin lain soal jika kita bicara soal Jepang atau Korsel ya.

Saya kok kemudian terpikir ya. Jika semua orang Indonesia itu berupaya sekuat tenaga, dibarengi ilmunya, tentu akan berhasil meraih apa yang diimpi-impikan. Ini menarik. Kenapa? Ternyata bukan masalah kemampuan juga kita berhasil, tetapi ada satu hal yang dilupakan: keberanian. Hayo coba pertanyakan diri kita masing-masing, seberani apa kita untuk menjadi besar? Menjadi lebih baik dari kemarin? Menjauhkan pandangan?

Sehingga, biarpun kita kalah dalam pertandingan kita kalah dalam keberanian melawan. Bukan terdiam dalam kubangan. [Chucky]

Chucky | Owner Cerita Tengah Malam

“Konsep A”: Rancang Biru Desain Mobil Daihatsu Karya Dua Pemuda Indonesia

Logo Daihatsu
Mark Wijaya dan Isa Nova adalah dua orang Indonesia yang sukses menelurkan sebuah desain mobil yang kemudian digunakan sebagai prototipe produk mobil sebuah perusahaan otomotif terkemuka di Jepang, bernama Daihatsu Motor. Hal itu terkuak setelah PT Astra Daihatsu Motor, cabang Daihatsu Motor di Indonesia, memperkenalkan rancangan produk masa depan mereka yang disebut “Konsep A” dalam gelaran Indonesian International Motor Show 2011 (IIMS) di Kemayoran, Jakarta pada 22-31 Juli 2011.

Pada event IIMS yang telah terselenggara ke-19 kali itu, stand Astra Daihatsu Motor memamerkan “Konsep A” sebagai salah satu produk mobil andalan mereka di masa datang, dengan menekankan pada nuansa modern namun tetap ramah lingkungan dan irit BBM. Pengerjaan konsep mobil hasil desain dua teknisi Indonesia tersebut sebenarnya telah mulai berjalan sejak Desember 2010, dengan fokus pengerjaan prototipe sepenuhnya dibuat di Jepang.

Isa Nova sebagai Styling Designer Product Planning Department mengungkapkan bahwa rancangan mobilnya ini sangat sesuai untuk keluarga Indonesia. “Kami menawarkan konsep baru bagi masyarakat Indonesia, dengan menggabungkan tiga elemen, yaitu: sporty, mewah, dan terjangkau”, terang Nova. Nova yang sejak kecil suka menggambar mobil ini pun sangat bangga karena hasil rancangannya ternyata dapat masuk menjadi salah satu produk Daihatsu. “Pekerjaan ini dimulai dari sebuah kesenangan, hingga bisa membuat mobil sungguhan merupakan kesenangan tersendiri”, ungkapnya.

2-3 tahun mendatang, rancang biru Daihatsu Mark dan Isa akan dipasarkan.

Astra Daihatsu Motor rencananya akan melempar mobil rancangan Mark Wijaya dan Isa Nova ke pasar dengan menyasar masyarakat kalangan menengah, dengan didukung tawaran harga yang relatif murah. Namun publik Indonesia nampaknya masih harus lebih bersabar, karena Daihatsu Motors yang berkantor pusat di Osaka itu telah menjadwalkan pemasaran produk mereka dalam waktu 2-3 tahun lagi untuk pasar lokal Indonesia.(st)

Dikronik dari SaudaraTua

Nb. Judul Diganti dari sumber aslinya.

Shirley Yoanita Susilo; Mangaka Indonesia yang Berkibar di Kancah Internasional

Siapa bilang manga identik hanya Jepang? Buktinya, Shirley Yoanita Susilo – orang Indonesia niy – berhasil masuk dalam jajaran mangaka kelas dunia.

Adalah “Sang Sayurmanga karya Shirley Yoanita Susilo tersebut yang berhasil tembus dalam 19 besar karya terbaik pada ajang The International Manga Award 2007 yang diikuti oleh 146 karya manga dari 26 negara. Sang Sayur menceritakan tentang kehidupan sehari-hari aneka buah dan sayuran dengan problematika laiknya manusia. Karakter yang diusung: bawang putih, tomat, strawberi, rumput laut, buah naga, dan petai. Dan cerita ini dimuat bersambung dalam majalah Splash (majalah khusus manga seperti Shonen Jump).

“Ciri khas dan karakternya lokal Indonesia, sudah saatnya memberikan identitas pada komik Indonesia yang beraliran manga,” pungkas Shirley.


Shirley Yoanita Susilo, mangaka yang berkiprah di kancah international.

Jelas… ini bukan pencapaian (prestasi) yang mudah diraih. Dan seharusnya menjadi kebanggaan kita bahwa ada anak Indonesia yang tembus prestasinya sampai keluar negeri. Bukti lagi, bahwa Indonesia bukan bangsa tempe. [Lilih Prilian Ari Pranowo]

Lilih Prilian Ari Pranowo | Owner Catatan Lilih & Admin IndonesiaRevive!